Lihat ke Halaman Asli

Delphin Rea Apreyvita

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Keluarga dan Budaya bagi Generasi Saat Ini

Diperbarui: 15 September 2022   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-asian-family-illustration_27261704.htm#query=family&position=0&from_view=keyword

Budaya menurut Wheelen dan Hunger (2010) adalah suatu keyakinan dan nilai-nilai yang telah dipelajari lalu dibagikan oleh seluruh anggota, dan diajarkan dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Budaya yang paling mendasar pastinya selalu diberikan oleh keluarga. Lalu, apa pengertian dari keluarga? Keluarga adalah lingkup terkecil bagi suatu budaya dapat disebarkan dan menjadi tempat dimana orang mempelajari sesuatu untuk pertama kalinya. Samovar (2017) dengan pemahamannya mengenai The Deep Structure of Culture, dimana sebuah asumsi berasal dari struktur terdalam, membuat setiap budaya itu menjadi unik dengan penjelasan tentang bagaimana dan mengapa tindakan budaya dilakukan sehingga terkadang membuat orang lain sulit untuk memahaminya. Maka, suatu keluarga merupakan hal yang paling mendasar bagi setiap anggota keluarga unruk mengetahui dan mempelajari budaya untuk pertama kali.

Terdapat beberapa fungsi keluarga bagi kehidupan, yaitu fungsi reproduksi (melestarikan generasi), fungsi ekonomi (memenuhi kebutuhan pokok), fungsi sosial (cara bersosialisasi), fungsi identitas (penanda diri), fungsi nilai dan keagamaan (pembatas berbuatan), serta fungsi komunikasi (sarana memahami diri). Keluarga lalu dibagi menjadi dua. Bagian tersebut terdiri dari nuclear family, atau yang biasa disebut dengan keluarga inti, serta extended family atau keluarga besar (Samovar, 2017). Setiap keluarga tentunya berperan penting bagi perkembangan masing-masing individu. Berawal dari keluarga, kita mempelajari banyak hal. Bukan hanya tentang kehidupan, tapi juga tentang budaya leluhur dan cara untuk hidup serta bersosialisasi dengan satu sama lain. Keluarga juga bisa menjadi motivasi ataupun panduan kita untuk menjalani berbagai macam masalah di dalam kehidupan. Maka dari itu, keluarga berperan penting untuk kehidupan kita.

Di era globalisasi seperti ini, budaya modern di sekitar kita terus-menerus berkembang. Hal ini tentunya menjadi suatu permasalahan bagi penerapan budaya yang turun-temurun diwariskan dari keluarga kita. Budaya tradisional yang melekat dengan tradisi keluarga akan semakin luntur jika tidak diwariskan atau diajarkan ke generasi berikutnya. Maka dari itu, keluarga menjadi salah satu peran penting untuk melestarikan tradisi budaya agar tidak hilang dari peradaban.

Kemarin, tepatnya pada tanggal 14 September 2022, saya mewawancarai kedua orang tua saya mengenai kebudayaan yang diajarkan oleh keluarga dan diwariskan kepada saya. Tentunya banyak sekali hal-hal yang sudah dialami oleh ayah dan ibu saya. Keluarga saya selalu mengajarkan saya untuk selalu menghargai anggota keluarga yang lebih tua. Budaya seperti ini diterapkan kepada saya sejak kecil, dimana ayah dan ibu saya kan selalu mengajak saya untuk mengunjungi kediaman kakek dan nenek saya di kampung halaman. Bahkan, semenjak kakek dan nenek meninggal, saya dan kedua orang tua saya tetap mengunjungi kediaman dan makam kakek nenek saya. Orang tua saya berharap hal tersebut mampu membuat saya ingat akan kampung halaman dan pengalaman tersebut dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Dari banyaknya kebudayaan yang diajarkan tentunya ada beberapa budaya yang tidak diajarkan kepada saya. Salah satunya adalah tradisi keluarga kami yang dimana disaat ada acara besar, beberapa orang dewasa akan melakukan "judi" bersama para kerabat. Hal ini tentunya sangat tidak baik untuk ditiru. Bahkan sampai saat ini pun tradisi tersebut masih ada di beberapa bagian keluarga saya. Maka dari itu, tradisi seperti ini tida pantas untuk diwariskan ke generasi seperti saya. Budaya memang beragam dan berciri khas, namu tidak semua budaya dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai penerus generasi harus bisa untuk tetap melestarikan budaya dengan pemikiran yang bijak dan berakal.

Daftar Pustaka:

Samovar, L., Porter, Richard., McDaniel, Edwin R. dan Roy, Carolyn S. (2017). Communication Between Cultures. Cengage Learning.

Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2010). Strategic management and business policy, achieving sustainability. Prentice Hall.

Komunikasi Antar Budaya Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2022.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline