Lihat ke Halaman Asli

Berlatih Menulis

Diperbarui: 11 Oktober 2015   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya saya mohon dimaklumi oleh para kompasianer. Saya seorang pemula. Pemula dalam hal menulis.

Saya masuk / mendaftar ke situs kompasiana karena tertarik melihat tulisan-tulisan yang biasanya diposting oleh para kompasianer senior. Tulisan-tulisan itu memotivasi diri saya, kalau bisa suatu saat nanti saya bisa seperti para senior disini. Judul tulisan saya memang tidak saya buat-buat. Ini saya jujur apa adanya. bahwa memang hingga saat ini ketika saya mulai menari-marikan jemari di atas papan berhuruf, saya sendiri bingung apa yang ingin saya tulis. Setiap kali ide kecil muncul dalam pikiran saya, selalu saja ingin saya tulis, ingin saya urai menjadi sebuah artikel panjang dan berharap bisa eksis di media cetak lokal...ahaammm....

Setiap saat, ketika membuka notebook, saya selalu saja ingin menghadirkan sebuah tulisan top, lagi-lagi saya bingung harus mulai dari mana berjalan kemana dan berakhir dimana lagi. Pertama-tama saya mulai menulis di lembaran word, pokoknya tidak begitu beraturan, apa yang melintas di pikiran saya berusaha untuk menulisnya. kacau balau tulisannya setelah saya baca...kok bisa begini...amburadul pokoknya berantakan.

Setiap hari saya seperti itu, dan ketika bertemu dengan beberapa orang yang sudah mahir menulis, saya berusaha meminta ilmu, jawaban mereka tak lain adalah ala bisa karena biasa, untuk bisa menulis harus selalu terbiasa. tulis saja apa saja yang terpikirkan tuliskan saja... misalnya di tembok begitu...oh tidak.... di buku catatan atau paling keren sekarang di notes telepon selular. Notes itu begitu kecil tersimpan di dalam gadget, bisa digunakan untuk menulis ide-ide kecil yang muncul misalnya saat kita lagi berada di tempat umum dan kesal dengan situasi.... tuliskan saja dalam notesmu..

Di sini menjadi masalah...karena saat berada di tempat umum, saya tak bedanya seperti seorang reporter media online, saya sih tidak menyalahkan jejaring sosial, tetapi memang kenyataanya sering sekali saat muncul ide kecil, kekesalan, kekecewaan atau apalah selalu saja saya tumpahkan di media sosial..selesai sudah... dan ide itu harus lahir prematur langsung dikonsumsi begitu saja dengan ajungan jempol.... lebih dari itu dikomenntari oleh beberapa kenalan dan habis sudah... tak lagi ada ide yang tersimpan rapi.

adowwh... lupa saya...untuk bisa menulis...katanya harus banyak membaca....iya..iya..saya membaca..walau baru 2 halaman buku rasa kantuk mulai mengusik..ah..begitulah

nah..ini kita sampai dimana..saya sudah bilang kan....bingung toh....

ah tak apalah..kalau memang tulisan saya ini tidak karuan sampai tak rapi sekali lagi saya mohon maaf...ini saya belajar menulis... belajar menumpahkan ide-ide yang terlalu penuh di dalam pikiran (menulis apa curhat ini)...

saya mohon kiranya para pendahulu akan terus menjadi inspirasi saya...

saya senang bisa bergabung di kompasiana...ciyehhh biar disebut kompasianer...ahaiii...

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline