Penulis: Della Purnamasari, Hana Pertiwi, dan Nabila Sayyida Rahma
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta.
Perubahan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang pesat di berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan era 5.0 menjadi fenomena yang timbul sebagai respon dari kebutuhan revolusi industri 5.0. Dalam menghadapi era Industri 4.0 dan Society 5.0, guru akan menghadapi pekerjaan yang sangat kompleks akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus menghadapi perubahan lingkungan. Selain itu, guru juga memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswanya untuk menghadapi masa depan. Pembelajaran di era Super Smart Society 5.0 memfokuskan guru dan siswa sebagai pusat inovasi dalam pembelajaran, artinya guru dan siswa dilibatkan langsung dalam proses kegiatan pembelajaran. Guru bertanggung jawab penuh untuk mengajar serta mendidik siswa agar kondisi siswa tetap semangat dalam belajar dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Pada era Super Smart Society 5.0 terdapat empat kemampuan utama yang perlu dimiliki oleh setiap individu, yaitu: kreativitas (creativity), berpikir kritis (critical thinking), komunikatif (communication), dan kolaboratif (collaboration). Selain itu, sebagai pendidik di era Super Smart Society 5.0 harus memiliki keterampilan di bidang digital dan berpikir kreatif, diantaranya Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Ada 4 keterampilan yang diharapkan mampu dikuasai oleh pendidik. Pertama, mampu berpikir kritis terhadap pemecahan suatu masalah yang diharapkan dapat diterapkan kepada peserta didik. Kedua, keterampilan berkomunikasi dan kolaborasi yang diiringi dengan penggunaan teknologi. Ketiga, Kreatif dan inovatif melalui ide-ide baru yang diterapkan pada proses pembelajaran. Keempat, literasi teknologi dan informasi yang mampu membuat pendidik maupun peserta didik memiliki lebih banyak referensi dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Sebagai implementasi bidang pendidikan era society 5.0 siswa maupun mahasiswa bisa saja langsung berhadapan dengan robot ketika proses pembelajaran sebagai pengganti guru. Jadi proses belajar mengajar bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Pelaksanaan pembelajaran ini sangat didukung oleh koneksi internet. Maka, diharapkan pemerataan koneksi internet di berbagai wilayah indonesia bisa mengalami peningkatan.
Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan oleh dunia pendidikan di Indonesia untuk menghadapi perubahan paradigma dalam era digitalisasi Super Smart Society 5.0 yaitu dengan melihat infrastruktur yang ada di Indonesia seperti koneksi internet ke semua wilayah Indonesia; pengembangan SDM; serta mensinkronkan antara pendidikan dan industri dengan penggunaan teknologi sebagai alat kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan negara menghadapi revolusi industri 5.0 dipengaruhi oleh kualitas pendidik. Tenaga pendidik indonesia juga harus menjadi guru penggerak yang lebih menonjolkan siswa daripada dirinya. Sehingga terdapat perubahan pada siswa ke arah yang lebih baik melalui inisiatif dan tindakan yang inovatif terhadap siswa. Oleh karena itu, dalam setiap lembaga pendidikan perlu mengalami transformasi pendidikan yang digunakan sebagai stimulan bagi sekolah agar sesuai dengan tuntutan zaman yaitu untuk membawa perubahan paradigma yang signifikan dalam cara belajar, mengakses informasi dan juga berinteraksi selama proses belajar mengajar di sekolah.
Dalam menghadapi perubahan paradigma era digitalisasi membutuhkan kemauan untuk belajar dan beradaptasi atau terbuka terhadap pembaharuan. Maka dengan sikap yang tepat, keterampilan yang relevan, memiliki pemahaman yang baik tentang perkembangan digital, dan terbuka terhadap perkembangan digital dapat mewujudkan setiap individu, baik pendidik maupun siswa dalam keseluruhan lembaga pendidikan dapat menghadapi tantangan digitalisasi pendidikan dalam era ini dengan sukses, sehingga mendapatkan umpan balik dan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan pada era super smart society 5.0.
Tujuan diberlakukannya digitalisasi 5.0 ini antara lain untuk mempermudah aktivitas manusia agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan efisien, serta mendorong inovasi dan kreativitas pendidik untuk mengembangkan pembelajaran guna bekal siswa agar dapat bersaing di era super smart society 5.0 ini. Selain itu, Penggunaan teknologi pada proses pendidikan ini diharapkan dapat membantu dalam mencapai tujuan pendidikan yang memadai dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H