PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Tahukah Anda, apa yang dimaksud "etika"? Etika berasal dari bahasa Yunani, "ethos" yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Etika selalu berkaitan dengan masalah nilai, sehingga perbincangan tentang etika, yaitu membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk).
Aliran-aliran etika ada tiga yaitu meliputi etika keutamaan, etika teleologis dan etika deontologis. Etika keutamaan artinya teori yang mempelajari keutamaan atau kebajikan yaitu mempelajari perbuatan manusia baik atau buruk. Nilai yang terkandung diantaranya disiplin, kejujuran, belas kasih, murah hati dan sebagainya. Etika teleologis yaitu teori yang mengungkapkan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai atau kebenaran tindakan. Nilai moral dari suatu tindakan didasarkan pada efektivitas tindakan tersebut dalam mencapai tujuannya. Etika deontologis adalah teori yang menyatakan bahwa kewajiban moral sebagai hal yang benar. Kewajiban moral berkaitan dengan kewajiban yang seharusnya atau semestinya, kelayakan, dan kepatutan.
A. Etika Pancasila
Etika Pancasila merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Etika Pancasila sangat diperlukan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dikarenakan didalamnya berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
B. Alasan diperlukannya Pancasila sebagai sistem etika
Alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika sangat diperlukan dalam kehidupan diantaranya:
Pertama, dekadensi moral yang melanda kehidupan terutama pada generasi muda. Dekadensi moral terjadi karena pengaruh globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Contoh dekadensi moral yaitu narkoba, tawuran antar pelajar.
Kedua, korupsi yang semakin merajalela karena penyelenggara negara yang tidak memiliki landasan dalam menjalankan tugas.
Ketiga, kurangnya kepatuhan terhadap pembayaran pajak. Pancasila sebagai sistem etika dapat mengarahkan wajib pajak untuk sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik.
Keempat, pelanggaran HAM. Dikarenakan melemahnya penghargaan seseorang kepada hak orang lain. Misalnya KDRT, penganiayaan terhadap asisten rumah tangga.