Lihat ke Halaman Asli

Obesitas...

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Obesitas banyak di alami oleh masyarakat pada umumnya di karenakan mereka memiliki kelebihan berat badan yang tidak normal sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Hal ini disebabkan ketika kalori yang masuk kedalam tubuh melebihi energy yang keluar, kelebihan dari kalori di simpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, yang menyebabkan obesitas. Maka, kunci untuk mencegah obesitas adalah dengan menyetarakan energy yang keluar dengan energy (kalori) yang masuk. Berbagai penimbunan lemak yang terjadi antara seorang laki-laki dengan perempuan itu berbeda, rata-rata penimbunan lemak yang terjadi pada seorang wanita berada pada bagian tubuh pinggang dan pantat. Berbeda dengan laki-laki, kebanyakan mengalami penimbunan lemak pada daerah perut mereka. Tetapi tidak semua laki-laki mengalami penimbunan lemak pada daerah perut mereka, terkadang laki-laki mengalami penimbunan lemak juga pada daerah pinggang dan pantat. Seperti halnya laki-laki, tidak semua wanita hanya mengalami penimbunan lemak pada daerah pinggang dan pantat saja. Mereka terkadang mengalami penimbunan lemak pada daerah perut mereka. Hal itu kebanyakan terjadi saat mereka memasuki masa menopause.

Banyak peneliti yang menyebutkan bahwa sejumlah factor memberikan kontribusi pada ketidakseimbangan antara energy yang masuk dengan energy yang keluar yang menyebabkan obesitas yang di antaranya adalah (1) factor Genetis:  disini di katakana factor genetis mempengaruhi obesitas karena orang tua kebanyakan mendorong anak-anak mereka untuk menjadi gemuk dengan memberikan contoh yang buruk. Selain hal tersebut, kebanyakan orang tua menerapkan pola makan yang tidak baik dan juga pola gaya hidup yang sangat tidak beraturan. (2) factor Metabolisme: yakni ketika seseorang mengalami penurunan berat badan terutama pada jumlah yang signifikan, tubuh akan bereaksi kelaparan, karena tubuh merespons penurunan berat badan dengan memperlambat tingkat metabolism, tingkat pembakaran kalori tubuh. (3) sel lemak: yakni orang dengan berat badan normal akan memiliki jumlah lemak berbeda dengan orang yang mengalami obesitas. Lemak orang obesitas lebih banyak di banding dengan orang dengan berat badan normal. (5) Faktor psikologis: ketika orang merasa stress biasanya mereka cenderung lebih banyak makan, dengan harapan bahwa dengan makan banyak bisa mengurangi stress mereka.

Namun di sini factor genetis biasanya yang paling dominan untuk menyebabkan obesitas, karena rata-rata jika seseorang memiliki gen/keturunan gemuk maka dia memiliki metabolism yang lambat di karenakan penimbunan lemak yang ada. Maka ketika makanan yang masuk ke dalam tubuh, metabolism membakar makanan tersebut secara lambat dan akhirnya menyebabkan penimbunan lemak yang berlebih, berbeda dengan orang yang memiliki gen kurus dia memiliki sel metabolism yang cepat. Maka saat makanan yang masuk kedalam tubuh, langsung cepat di bakar dan di jadikan sebagai energy. Selain hal tersebut, factor gaya hidup yang sehat juga sangat menentukan seseorang untuk mengalami obesitas atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline