Lihat ke Halaman Asli

della

mahasiswi

Studi Ekskursi (STUDEK) FPB UKSW Angkatan 21: Mewujudkan SDGs Dalam Kegiatan Pertanian

Diperbarui: 5 Agustus 2023   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Studi Ekskursi FPB UKSW merupakan mata kuliah wajib untuk fakultas pertanian dan bisnis yang setiap tahun akan selalu diadakan. Dan studi ekskursi kali ini diadakan untuk mengunjungi beberapa tempat di Yogyakarta yang melakukan pertanian berkelanjutan menuju SDGs, kegiatan ini dilakukan pada tanggal 20-21 Juli 2023. Tempat tujuan utama pada kegiatan ini yaitu seperti di Balai Besar Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT) Yogyakarta, Bhumi Merapi dan Pusat Inovasi Universitas Gajah Mada (Piat UGM). Selain itu, studek juga memberikan pilihan tambahan kepada mahasiswa untuk healing yaitu  ke daerah Pantai Gunung Kidul, Pantai Slili dan sadranan . Studi Ekskursi ke Yogyakarta ini didampingi oleh tiga dosen FPB dan satu laboran FPB. Keempat pendamping tersebut yakni Liska Simamora, S.P., M.Sc., Dr.Ir. Nugraheni Widyawati, M.P., Ruth Meike Jayanti, S.P., M.Sc., dan Antonius Novianto, S.P.

Kunjungan pertama yaitu ke BBPPMDDTT Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Parasamya No.16 Beran, Beran Kidul, Tridadi, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. BBPPMDDTT adalah singkatan dari Balai Besar Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau lebih mudah disebut dengan BBPPM Yogyakarta. Tujuan dari BBPPM Yogyakarta ini untuk membantu mempercepat pemberdayaan masyarakat desa menuju SDGs desa yaitu dengan melakukan 3 cara seperti melakukan pelatihan (penyuluhan) sumber daya manusia, melakukan pendampingan, dan penerapan model pemberdayan masyarakat. Di BBPPMDDTT kami diberi pengetahuan seperti pertanian konvensional, pertanian hidroponik, pertanian aquaponik, perikanan, peternakan ayam dan bebek petelur, peternakan kambing etawa yang menghasilkan susu kambing, dan peternakan sapi limosin yang dikawinkan dengan sapi biasa lalu diambil anaknya untuk dijual, kotoranya dimanfaatkan untuk pupuk organik dan biogas serta kelinci yang diambil urinnya untuk pupuk organik cair. BBPPM Yogyakarta sangat memperhatikan perhitungan input dan output di dalam melakukan kegiatan tersebut. Bagaimana cara kita untuk menggabungkan antara pertanian, perikanan dan peternakan agar saling berkesinambungan dan saling membutuhkan. Pada intinya disana kita mendapat pelajaran yang sangat berarti untuk memaksimalkan pendapatan dalam usaha tani dari segi pengelolaan dan pengembangan. Setelah dari BBPPMDDTT Yogyakarta, tidak jauh dari sana lalu kami mengunjungi Bhumi Merapi. Di Bhumi Merapi ini kami dapat melihat beberapa hewan yang dipelihara seperti Ular, Kura kura, Iguana sampai ada tempat penjinakan untuk monyet dan ruangan kucing. Di Bhumi Merapi kita juga melihat struktur lanskap yang sangat tepat selain melihat binatang dan lanskap, tentu saja kami berfoto-foto di salah satu spot yang terkenal dengan nuansa Santorini.

Kunjungan berikutnya adalah untuk PIAT UGM. PIAT UGM atau Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gajah Mada beralamat di Jl. Tanjungtirto, Cap, Kalitirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. PIAT UGM merupakan pusat pengembangan inovasi teknologi di bidang teknologi pertanian, yang meliputi rangkaian kegiatan penelitian dan pengajaran di bidang pengembangan pertanian terpadu.PIAT UGM memiliki beberapa inovasi seperti cycle dryer. Cylo Dryer adalah alat untuk mengurangi kadar air benih padi untuk menghasilkan benih padi dalam jumlah maksimal. Mesin pengering Cylo memiliki kapasitas kurang lebih 6 ton. Inovasi lain menyangkut produk pertanian olahan yang bernilai komersial tinggi, seperti Markisweet. Markisweet adalah minuman markisa yang ditanam di piat UGM dan diolah menjadi minuman dingin sehingga memiliki nilai komersial yang tinggi. Setelah dari bagian Cylo Dryer kami mengunjungi bagian Bank genetika, sayangnya di sini yang berkesempatan untuk masuk yaitu hanya prodi agroteknologi.
Setelah dari Bank Genetika Benih, kami berjalan untuk melihat dan belajar mengenai sapi perah yang ada di Piat UGM, Sapi perah yang ada di Piat UGM ini diternak untuk didapatkan susu yang baik, dan sapi ini dikembangbiakan secara khusus karena hanya ingin mengambil hasil susunya saja, biasanya sapi yang digunakan yaitu sapi betina, namun sapi perah juga harus dikawinkan agar mendapatkan anakan yang bisa terus diternak. Selanjutnya kami berjalan cukup jauh untuk mendatangi tempat perkembangbiakan Maggot. Maggot- maggot ini diberi makanan dari limbah rumah tangga seperti sayuran busuk sehingga maggot-maggot disini dapat berkembang biak. Selain membudidayakan maggot, PIAT UGM juga mengolah sisa-sisa limbah masker sampai botol bekas yang dijadikan barang berguna seperti tali masker dibuat menjadi gelang dan limbi plastik diolah menjadi tatakan gelas sampai menjadi meja dan kursi dan memiliki nilai jual yang tinggi karena sudah banyak orang yang memesan barang tersebut.  
Pada studek kali ini, kami tidak hanya belajar untuk mengembangkan SDGs karena setelah dari Piat UGM kami diberi waktu untuk memilih tempat untuk healing, maka kami memilih untuk ke pantai yang ada di bagian gunung kidul. Dalam 1 tempat ada 2 pantai yaitu pantai slili dan pantai sadranan. Dipantai ini kami semua melepas penat dan membuat Angkatan kami semakin dekat.
 
Dengan adanya mata kuliah studi ekskursi di fakultas pertanian ini, kami bisa belajar banyak hal tentang bagaimana mengembangkan SDGs dengan membuat program-program atau kegiatan yang sangat berguna sehingga semua pihak eksternal dan internal dapat merasakan perkembangan dan kemajuan dari SDGs ini. Selain itu, kami juga mendapatkan pengetahuan secara langsung tentang pertanian terpadu kan konvensional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline