Lihat ke Halaman Asli

Senyum Kecil Untuk Ramadhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selintas aku melihat Ramadhan begitu manis, tapi bagaimana dengan luka ini, luka yang pernah digoreskan dalam bulan penuh rahmat ini. Maaf kan aku Ramadhan, bukan aku membenci mu, tapi saat engkau datang aku teringat kembali sosok yang selalu kupuja, sosok yang selalu kurindukan. ya Itulah dia "Ibu". Aku teringat Masa kebersamaan bersamanya, dengan Ramadhan yang penuh dengan ceria. dulu pernah menghabiskan Kebersamaan, keceriaan tapi setelah ia pergi untuk selamanya. Kutanyakan Apa kabarmu Ramadhan??? engkau begitu sunyi bagiku, Tak ada lagi canda, yang tersisa hanya perih. tak ada lagi hidangan manisnya saat berbuka sambil menunggu bedug maghrib yang walau hanya makan apa adanya. kini yang ada hanya hidangan mewah tapi bisu.

Sembilan kali kujalani Ramadhan Tanpanya, sunyi nya tetap sama. Apa lagi saat aku harus menghabiskan waktu di kost-kostan dulu, begitu aku teringat begitu pula aku selalu berdo'a untuknya. tapi tak mungkin jua ia kan kembali. seribu orang baik pun tak kan pernah bisa menggantikannya.

Kini Ramadhan datang lagi, mereka bilang "Marhaban Ya Ramadhan", tapi aku hanya bisa bilang Akhlan Wa sahlan Ya Ramadhan?? dengan senyuman Kecil aku minta maaf pada mu Ramadhan. Karena aku tak bisa berkata banyak pada bulan penuh rahmat ini. kusisihkan waktuku sedikit hanya untuk memujamu Ramadhan, walau hanya dengan senyum kecilku.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline