Lihat ke Halaman Asli

Rumah yang Nyaman itu Bernama HM Humas

Diperbarui: 30 Oktober 2023   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan PKKBN Prodi Humas 2020. (Sumber: Instagram kaderisasi.humas)

“Humas bisa. Humas satu. Humas bisa karena bersatu.”

Jargon itu pertama aku dengar kala parade organisasi di ospek universitas. Kakak tingkat di panggung tengah berupaya memandu mahasiswa baru humas untuk mengepalkan tangan sembari menirukan suaranya. Minimnya jumlah kami saat itu, sesungguhnya membuat aku sangsi juga untuk ikut bersuara tegas.

Jargon itu dilontarkan pada banyak kesempatan. Entah untuk mengawali atau mengakhiri kegiatan, selingan pemaparan mata kuliah di kelas, hingga penyedap konten-konten media sosial. Mahasiswa humas pasti mengenal jargon ini dan aku rasa mereka sudah hapal gerakannya, bahkan sebelum menjalani perkuliahan. Jargon itu lekat dan terasa dekat.

Kala memutuskan untuk bergabung pada Himpunan Mahasiswa Hubungan Masyarakat (HM Humas), intensitas penggunaan jargon itu makin meningkat. Berproses di dalamnya membuat aku sendiri merasakan makna kalimat pendek itu.

Organisasi kecil ini memberiku banyak kesempatan untuk mengobrol dengan teman dan kakak tingkat. Di sela-sela kepala yang pelik memikirkan program kerja, aku belajar beradaptasi. Jujur saja, menjalani di dunia perkuliahan itu sungguh sulit karena aku sendiri merupakan lulusan STM. Kuantitas perempuan yang begitu masif saja sudah cukup membuatku terkejut.

Obrolan panjang selepas kuliah, di kafe, hingga saat menjalani acara jadi begitu penting. Di sanalah aku menemukan rasa kebersamaan tanpa syarat.

Kala pandemi datang pada 2020 lalu, peran HM Humas semakin krusial. Rapat-rapat yang diadakan secara daring adalah kesempatan untuk aku berlama-lama mengobrol dengan banyak teman. Candaan-candaan di tengah obrolan yang serius menjadi hiburan tersendiri. Pandemi yang menjenuhkan sejenak bisa ditinggalkan.

Memang tak semua berjalan sesuai rencana. Program kerja yang dilakukan kerap kali kurang optimal. Konflik yang berdatangan jelas membuat hubungan antar-anggota jadi tegang. Namun, manajemen konflik berbasis kekeluargaan selalu jadi obat mujarab yang dipilih. Di HM Humas kami belajar seni saling mendengarkan.

Uniknya, HM Humas juga membuatku memahami cara berpikir para dosen karena mereka kerap terlibat dengan kegiatan yang dilakukan. Pembawaan dosen-dosen lebih santai pada kesempatan macam ini. Dosen dan mahasiswa jadi layaknya kawan dekat sehingga hal apapun bisa diobrolkan.

HM Humas berjasa banyak bagi mahasiswa humas untuk melancarkan proses kuliahnya. Aku sendiri selalu melihat organisasi ini begitu keren karena nilai-nilai yang dibawa. Dalam tujuh nilai kehumasan yang dijadikan pedoman, aku tidak melihat gagasan yang menjengkelkan. Orang-orang di dalamnya justru berusaha menyatukan seluruh elemen humas dan menciptakan wujud dari slogan itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline