Lihat ke Halaman Asli

Inovasi E-commerce! PMM UMM 73 Optimalkan Penjualan Wayang Kayu di Kabupaten Nganjuk

Diperbarui: 18 Agustus 2024   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Kabupaten Nganjuk - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM tersebut memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 1 kelompok 73 yang beranggotakan Ghathfan Maulana Risky S, Tataq Setyo Hendarto, Lola Meta Adhelia, Chahyani Dwi Febriani, Triya Shinta Erisma didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Faris Afrizal, S.E., M.Acc berhasil melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung pada 18 Juli -- 19 Agustus 2024 di  Desa Perning, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Tim PMM UMM gelombang 1 kelompok 73 mengusung tema "Pelestarian Budaya Lokal dengan Digitalisasi."

Wayang kayu merupakan bentuk seni pertunjukan tradisional dari Indonesia yang menggunakan boneka-boneka yang terbuat dari kayu. Berbeda dengan wayang kulit yang biasanya menggunakan kulit sebagai bahan utama, wayang kayu seringkali lebih dikenal di daerah Jawa Barat dan di Kalimantan.

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bergerak di bidang produksi dan penjualan wayang kayu di Indonesia memainkan peran penting dalam pelestarian dan pengembangan seni tradisional. UMKM ini seringkali merupakan pengrajin lokal atau keluarga yang telah menjalankan usaha ini secara turun-temurun. Namun, UMKM wayang kayu menghadapi beberapa tantangan, salah satunya yaitu keterbatasan pasar.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Melihat kondisi tersebut, tim PMM UMM kelompok 73 menginisiasikan program transformasi digital untuk UMKM wayang kayu. Tim PMM UMM kelompok 73 memberikan pelatihan dalam pembuatan dan penerapan e-commerce. Selain itu, tim PMM UMM kelompok 73 membantu dalam pembuatan konten menarik. Dengan tujuan konten tersebut dapat membantu dalam  memperkenalkan produk wayang kayu kepada masyarakat luas.

"Dengan adanya platform online ini, kami dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mempromosikan karya seni kami kepada audiens yang sebelumnya sulit kami capai. Dukungan ini sangat berharga, terutama di tengah tantangan yang kami hadapi dalam memasarkan produk secara tradisional," ungkap Bapak Wiwik salah satu pelaku UMKM wayang kayu.

Melalui program yang telah diinovasikan, tim PMM UMM gelombang 1 kelompok 73 berharap dapat lebih meluasnya jangkauan pasar wayang kayu, sehingga memungkinkan produk ini dijangkau oleh konsumen di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline