MEMBANGUN BANGSA
(DELIA PUSPITA CAHYANI)
(MAHASISWA UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA)
Penyu merupakan reptile besar yang bernafas dengan paru-paru dan merupakan hewan berpunggung keras yang masuk dalam kategori hewan dilindung berdasarkan Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Speciesis) (Direktorat Konservasi Dan Taman Nasional Laut, 2009). Mengingat penyu adalah hewan endemik maka Pemerintah mengambil tindakan serius dalam hal ini dan membuat aturan tentang perlindungan serta konservasi penyu yang tertuang dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 (Sulaiman dkk, 2010). Di Indonesia penyu dapat dijumpai di sekitar perairan Sumatra, Bali, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan perairan Indonesia bagian timur serta Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kecamatan Lunyuk (Ubwarin, 2019). Desa Emang Lestari yang terletak di Kecamatan Lunyuk. memiliki keindahan pantai dan merupakan habitat alami dari penyu hijau yang dilindungi karena termasuk dalam kategori hewan langka . Di kawasan ini telah terjadi aktifitas pemburuan telur maupun daging penyu hijau secara bebas. Penyu tersebut diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah, namun masyarakat sekitar memburu dan mengkonsumsi telur penyu dengan bebas serta telah menjadi kebiasaan.
Hal ini menjadi sangat ironis mengingat penyu termasuk dalam kategori hewan langka yang tidak boleh diperjual belikan ataupun dikonsumsi. Dari potensi Desa Emang Lestari yang menjadi habitat penyu kita masih bisa memanfaatkanya untuk dijadikan Ecotourism atau ekowisata berbasis konservasi yang bisa dimanfaatkan menjadi Desa Wisata. Dengan adanya Ecotuourism atau ekowisata ini maka akan mendatangkan banyak dampak positif baik dalam bidang konservasi penyu, kebutuhan scientific dan memberikan penghasilan bagi masyarkat di Desa Emang Lestari. Konsep ekowisata ini memfokuskan perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan dan keberlangsungan aktivitas sosial budaya pada lokasi wisata. Sehingga pengembangan ecotourism atau ekowisata dapat berkontribusi besar dalam upaya konservasi penyu hijau di Desa Emang Lestari. Ekowisata juga dipandang mampu untuk menggerakkan roda perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja serta menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya (Mayer et al.,2010; Arieta, 2010).
Ekowisata merupakan salah satu terobosan baru dalam peningkatan ekonomi masyarakat tanpa harus mengabaikan prinsip-prinsip konservasi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia (Waylen et al., 2009). Dimana ekowisata ini merupakan tempat penangkaran penyu yang ada di Desa Emang Lestari yang menjadi habitat dan juga tempat ternyaman untuk incubator alami telur penyu hijau. Ekowisata ini juga bukan hanya sekedar tempat penangkaran penyu hijau tetapi menjadi tempat rekreasi karena keindahan pantainya. Jadi nantinya pengunjung akan diberikan kesempatan untuk berkontribusi atas penetasan dari penyu hijau untuk mempertahankan populasinya. Dengan adanya ekowisata ini kita bisa tetap mempertahankan populasi penyu dan juga memberdayakan masyarakat setempat. Dengan konsep ekowisata ini secara tidak langsung membuat desa lebih mandiri.
Daftar Pustaka
Mayer, M., Mller, M., Woltering, M., Arnegger, J., & Job, H. (2010). The economic impact of tourism in six German national parks. Landscape and Urban Planning, 97, 73-82.
Waylen, K .A., McGowan, P. J. K., Group, P. S., & Gulland, E. J. M. (2009). Ecotourism positively affects awareness and attitudes but not conservation behaviours: a case study at Grande Riviere, Trinidad. Oryx, 43(3), 343-351.
Wulandari, R., Ardiyansyah, A., Edrial, E., Muslim, M., & Kurniawansyah, H. ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KONSERVASI PENYU: STUDI DI DESA EMANG LESTARI KECAMATAN LUNYUK KABUPATEN SUMBAWA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H