Lihat ke Halaman Asli

Delianur

TERVERIFIKASI

a Journey

ChatGPT dan Perubahan Kebijakan Komunikasi

Diperbarui: 21 Desember 2022   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Pada 30 November lalu, dunia Internet gempar dengan peluncuran ChatGPT. Aplikasi percakapan yang bisa membuat perbincangan layaknya manusia. Sangat natural sehingga bisa membuat essay dan puisi. Meski laman ChatGPT mengatakan belum optimal untuk menyelesaikan soal-soal matematika, tapi beberapa persamaan matematika yang rumit masih bisa diselesaikan.

ChatGPT adalah chatbot AI (Artificial Intellegence). Program komputer berupa robot virtual yang dapat mensimulasikan percakapan layaknya manusia. Dikeluarkan OpenAI. Sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang didirikan Elon Musk tahun 2015.

Dalam webnya disebutkan "OpenAI is an AI research and deployment company. Our mission is to ensure that artificial general intelligence benefits all of humanity"

Peluncuran ChatGPT mau tidak mau akan merubah kehidupan manusia. Karena ChatGPT merupakan produk AI dan berkaitan dengan aktivitas yang paling sering dilakukan manusia, komunikasi.

ChatGPT dan AI 

Ilmuwan data membagi pengolahan data dalam mesin pembelajaran (machine learning) pada tiga model. Supervised learning, unsupervised learning dan reinforcement learning.

Menurut ChatGPT, supervised learning adalah algrotima machine learning dimana data yang ada diberi label dahulu. Setelah itu akan membuat klasifikasi (classification) atau memprediksi nilai selanjutnya (regresi).

Apa yang disampaikan ChatGPT ini, tidak berbeda dengan pendapat Rudolph Russel dalam Machine Learning: Step-by-Step Guide to Implement Machine Learning Algorithms with Python yang ditulis tahun 2018.

Menurut Russel supervised learning itu "In this type of machine learning system, the data that you feed into the algorithm, with the desired solution, are referred to as 'label'"

Anggap saja kita mempunyai data rumah-rumah di Indonesia. Lengkap dengan informasi lokasi, luas rumah, tanah, harga dll. Maka dengan algoritma seperti LinearRegression, kita bukan hanya bisa menemukan korelasi antar variable diatas, tapi juga memprediksi variable yang diinginkan. Seperti harga rumah di sebuah tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline