Lihat ke Halaman Asli

Delianur

TERVERIFIKASI

a Journey

Panenka's Trick, Penutup Kemenangan Manis Maroko dari Hakimi

Diperbarui: 7 Desember 2022   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indosport

Panenka's Trick, Penutup Kemenangan Manis Maroko Dari Hakimi

Lahir pada 2 Desember 1948 di Cekoslovakia, Antonin Panenka bukanlah pemain Sepakbola yang mempunyai karir mentereng di level klub. Gelandang serang ini dalam catatan karirnya tidak pernah merumput bersama klub-klub Sepakbola Eropa yang bergelimang trophy atau familiar di telinga penonton bola. Menyebut nama Bohemian Praha mestinya lebih terasosiasi dengan Boheman Rhapsody nya Queen ketimbang nama klub Sepakbola. Begitu juga dengan nama-nama seperti Rapid Vienna, VSE St. Polten atau SK Slovan Wien. Klub-klub Sepakbola yang pernah diperkuat Antonin Panenka.

Tapi jangan pernah menyepelekan reputasi Antonin Panenka dihadapan pemain Sepakbola dan pecinta bola. Apalagi didepan orang Cekoslovakia. Karena Antonin Panenka adalah pahlawan tim Nasional Cekoslovakia ketika menjuarai Piala Eropa 1976. Di babak final, Cekoslowakia mengalahkan raksasa Jerman melalui drama adu pinalti (5-3) setelah pertandingan berakhir seri 2-2 di waktu normal.  Setelah final itu, Cekoslovakia tidak lagi mempunyai catatan sebagi juara di turnamen internasional.

Namun yang lebih penting, jangan pernah menyepelekan reputasi Panenka dihadapan para pemain sepakbola khususnya penjaga gawang. Apalagi didepan salah satu penjaga gawang legendaris yang pernah dimiliki Jerman, Sep Maier. Bagi para eksekutor pinalti, Panenka adalah inspirasi. Dia sudah membuat trik yang manis dan indah. Sementara bagi para penjaga gawang, Panenka adalah momok. Dia bukan hanya telah memberikan trik jitu membobol gawang melalui pinalti, tapi juga trik yang kerap membuat penjaga gawang terlihat sangat bodoh dan konyol. Sep Maier adalah korban pertama dari trik itu.

Bermula ketika Cekoslovakia mesti berhadapan dengan Jerman Barat di final Piala Eropa 1976. Karena pertandingan di waktu normal berakhir imbang, pertandingn dilanjutkan ke babak adu pinalti.

Cekoslovakia yang mendapat bagian pertama sebagai penendang pinalti, memulai adu pinalti dengan baik. Keempat penendang menjalankan tugasnya dengan baik. Berkebalikan dengan Jerman Barat. Meski tiga penendang pertama berhasil menjalankan tugas, Uli Hoeness eksekutor keempat, gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya meleset dan skor pinalti 4-3 untuk Cekoslovakia.

Ekesekutor ke-5 Ceko, Antonin Panenka, menjadi penentu pertandingan ini. Bila gagal, maka dia memberi kesempatan bagi Jerman Barat untuk bangkit. Bila sukses, maka trofi juara Piala Eropa akan dibawa ke Ceko.

Seperti juga Sep Maier, para penonton menduga-duga kearah mana Panenka akan menendang bola. Akankah ke pojok kiri atau kanan gawang Maeir. Apakah dilakukan dengan sekeras mungkin sehingga susah ditahan, atau cukup membuat gerakan menipu untuk memperdaya Maier supaya mati langkah.  

Namun sepertinya Sep Maier dan penonton tertipu. Alih-alih menendang ke pojok kiri atau kanan seperti penendang sebelumnya, Panenka justru menendang ke arah tengah gawang. Bola di chip sedemikian rupa dengan pelan. Bola bergerak keatas melengkung sebelum masuk ke mulut gawang. Sep Maier bukan hanya tertipu karena sudah bergerak ke arah kiri gawang, tapi juga jadi terlihat bodoh. Bola tidak mengarah ke kiri gawang seperti yang dia sangka, tapi jusru mengarah ke tempat asal dia berdiri.

Usai pertandingan final itu, orang tidak hanya membicarakan trik brillian pinalti Panenka, tapi juga menuding Panenka telah pamer skill dan mempermalukan Sep Maier. Kiper legendaris Jerman terlihat konyol gara-gara pinalti Panenka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline