Anak Bajang Menggiring Angin;
Rahwana, Rama, Kera dan Raksasa
Adalah Prabu Danareja penguasa Lokapala yang terpesona kepada Dewi Suksesi. Putra Prabu Sumali dari Alengka. Danareja yang bijaksana, menderita karena jatuh cinta pada Dewi Sukesi yang cantik.
Begawan Wisrawa, orang tua Danareja yang juga petapa tua yang arif dan sangat mencintai anaknya, tidak sanggup melihat penderitaan anaknya karena Cinta. Begawan Wisrawa pun berangkat ke Alengka menemui temannya Prabu Sumali. Mau meminta Dewi Sukesi menjadi istri anaknya.
Sementara Dewi Sukesi mempunyai syarat lain mengenai lelaki yang bisa menjadi suaminya. Suksesi bersedia menjadi istri bagi siapa saja yang bisa mengupas kitab Sastra Jendra Hayuninrat Pangruwating Diyu. Syarat yang membuat ayahnya Prabu Sumali risau. Karena Sastra Jendra bukanlah kitab main-main.
Selain sangat sulit dipahami, Sastra Jendra juga mempunyai kesaktian tidak terkira. Bila binatang bisa memahaminya, maka dia akan naik derajat menjadi manusia. Sementara bila manusia bisa memahaminya, maka dia naik derajat menjadi makhluk langit.
Namun bagi Begawan Wisrawa yang dikenal suci dan arif, mengupas Sastra Jendra bukanlah hal sulit. Wisrawa bisa mengupas semua kandungan Sastra Jendra sehingga menjadikan derajat Dewi Sukesi naik.
Hanya saja ketika mendedah Sastra Jendra, ada kesalahan sublim dan fatal. Keduanya diliputi nafsu ketika mengupas Sastra Jendra. Suksesi dan Wisrawa merasa karena usaha merekalah maka mereka bisa memahami Sastra Jendrasehingga derajatnya naik ke langit. Padahal mereka bisa seperti itu bukan karena usahanya, tapi karena kasih sayang para Dewa. Sebuah situasi yang akan mengingatkan orang pada peringatan kaum sufi. Bahwa manusia masuk surga bukan karena amalnya, tapi karena kasih sayang Tuhan.
Karena diliputi hawa nafsu, Sukesi terpesona oleh Begawan Wisrawa yang tampak agung di matanya. Begitu juga sebaliknya. Begawan Wisrawa juga tertarik dengan kecantikan Dewi Sukesi. Akhirnya Wisrawa bukan hanya gagal menjadikan Sukesi sebagai istri anaknya, tapi malah menjadikan Sukesi Ibu anak-anaknya.
Dari Sukesi lah lahir anak Wisrawa bernama Rahwana. Raksasa bermuka sepuluh, sakti dan tidak bisa terkalahkan. Rahwana yang lahir dari nafsu angkara murka selanjutnya menjadi Raja adigung adiguna.
Di kemudian hari ketika Wisrawa dan Sukesi berhasil menyingkirkan nafsu dalam dirinya, lahirlah anak mereka bernama Gunawan Wibisana. Anak yang sifatnya berkebalikan dengan Rahwana.
Sementara di tempat lain, adalah Dasarata sedang menguji ketangkasannya berburu di sebuah hutan. Namun Raja Ayodya yang dicintai rakyatnya ini, terburu nafsu dan ceroboh. Panahnya mengenai seorang pertapa muda dan mengakibatkan kematian. Masalahnya, anak muda itu bukan hanya seorang petapa, tapi juga anak muda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.