Lihat ke Halaman Asli

Delianur

TERVERIFIKASI

a Journey

"The Imitation Game", Ilmuwan di Masa Kritis

Diperbarui: 4 Mei 2020   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

imdb.com

The Imitation Game :

Ilmuwan di Masa Kritis

Episode ke-2 dari sesion pertama serial televisi State of Affairs, mengangkat kembali tema klasik yang sudah menjadi sangat penting dalam pengelolaan negara; saluran informasi dan komunikasi. 

Sebuah kapal selam Russia sudah 6 bulan berada di 400 M bawah laut perairan Amerika. Mereka bukan hanya sedang memasang penyadap saluran fiber optik bawah laut milik Amerika, tetapi juga merekam semua percakapan di fiber optik. 

Utamanya percakapan pertahanan dan keamanan Amerika. Sumber informasinya adalah perwira militer Russia yang sudah 30 tahun direkrut menjadi intelijen Amerika dan ikut dalam misi Russia tersebut.

Situasi genting ini pada akhirnya tidak cukup menjadi konsumsi pejabat Pentagon atau pimpinan tertinggi Langley markas CIA. Tetapi mesti langsung disampaikan ke Presiden oleh Charleston Tucker. 

Seorang perempuan yang bertugas memberikan brief mingguan ke Presiden. Dalam kasus ini, perintah Presiden pun jelas dan tidak bisa dibantah. Kapal selam tersebut mesti ditenggelamkan. 

Meski harus mengorbankan intelijen Amerika yang sudah menyusup ke Russia selama 30 tahun. Karena bagaimana pun Amerika bisa kalah dalam perang dingin menghadapi Russia kalau semua data percakapan dalam kapal selam sampai ke Moskow.

Pentingnya penguasaan saluran informasi dan komunikasi di masa krisis, pada dasarnya sudah bukan lagi menjadi lamunan di film-film fiksi dan imajinasi seperti State of Affairs. Namun sudah menjadi sesuatu yang faktual. 

Bahkan bila kita telusuri ke belakang, pertarungan penguasaan saluran informasi dan komunikasi bukan hanya terjadi di pada zaman satelit dan fiber optik bawah laut, tetapi juga terjadi dalam Perang Dunia II. Sebuah perang dimana saluran informas dan komunikasi hanya mengandalkan kabel-kabel telegram dan telepon.

Dalam Perang Dunia II, orang mestinya tidak hanya mengingat nama Hitler dengan Joseph Gobbel sebagai mentri propagandanya. Tetapi juga mengingat seorang Arthur Scherbius. Lahir di Frankfurt pada 30 Oktober 1878, Scherbius adalah anak seorang pebisnis yang belajar Tekhnik Elektro di Technical University Munich. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline