Lihat ke Halaman Asli

Delianur

TERVERIFIKASI

a Journey

Antwone Fisher, Tentang Keluarga dan Kesediaan Menerima Keadaan

Diperbarui: 16 Maret 2018   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai pemuda kulit hitam yang lahir di penjara, ditinggal ayahnya karena ditembak salah satu pacarnya, ditinggalkan Ibunya di panti asuhan tanpa pernah dikunjungi sekalipun, mengalami kekerasan fisik oleh Ibu angkatnya, serta mengalami kekerasan seksual oleh kakak perempuan angkatnya, maka kehidupan Fisher pada dasarnya sudah luar biasa. Fisher tidak pernah melanggar hukum, tidak  mengkonsumsi narkoba, tidak terlibat dalam gang dan bermacam perilaku destruktif lainnya. Fisher malahan lulus sekolah dan bisa bekerja di Angkatan Laut Amerika.

Tetapi latar belakang yang penuh dengan kekerasan psikologis, fisik dan seksual itu, mau tidak mau mempengaruhi perilaku Fisher di kemudian hari.

Antwone Fisher susah mengendalikan emosinya, bad temper dan sangat agresif. Dia berani memukul atasannya di Angkatan Laut sehingga pangkatnya diturunkan. Fisher mudah terpancing emosi. Bisa memukul kawannya karena merasa diejek padahal itu hanyalah percandaan sesama teman. Fisher juga sulit berhubungan dengan wanita dan masih perjaka meski sudah bekerja. Sesuatu yang tidak lazim di masyarakat Amerika.

Fisher bisa mulai melepaskan diri dari problem dirinya setelah bertemu dengan Dr. Jerom (Denzel Washington) psikiater AL yang merawatnya dengan intens. Itupun setelah melalui fase-fase tidak mudah seperti ketika agresif dan tertutupnya Fisher terhadap Jerome.

Ketika menyembuhkan Fisher, Jerome sepertinya hanya melakukan dua hal saja. Empati dan memberikan kesempatan kepada Fisher untuk berbicara mengungkapkan apa yang dialaminya. Sepertinya dengan dua hal ini, Fisher merasa ada yang peduli dan dapat dia percaya. Dua hal yang selama ini tidak pernah dia miliki yang seharusnya. Sebagaimana mimpi-mimpi nya yang selalu mengangankan dirinya berada di ruangan yang dipenuhi saudara-saudara yang hangat menyambut dirinya.

Cara Jerome menyembuhkan luka Fisher, tidak berbeda jauh dengan cara Erin Gruwell sebagai seorang guru yang menghadapi anak didiknya yang dibesarkan di jalanan, terlibat gang, drug, kekerasan senjata dll dalam film Freedom Writers. Bedanya Jerome menyuruh Fisher berbicara, sementara Gruwell menyuruh anak-anak didiknya menulis dalam sebuah jurnal harian. Persamaannya, Freedom Writers dan Antwone Fisher sama-sama film berdasar kisah nyata.

Setelah masalah dirinya berangsur-angsur tertangani, Jerome menyarankan Fisher untuk menelusuri satu dimensi hidupnya yang selama ini hilang dan dia benci tapi sangat dia dambakan dan penting bagi kehidupannya : asal-usul keluarganya.

Meskipun awalnya menolak, Fisher akhirnya mengikuti saran Jerome. Fisher tidak hanya menulusuri asal-usul Bapaknya, tetapi juga Ibunya. Orang yang dia benci karena telah membiarkan dia dipelihara Dinas Sosial, tidak pernah mengunjunginya di panti asuhan, tidak berupaya mengambilnya kembali dan seperti membiarkannya terus menerus hidup dibawah kekerasan orang tua angkat.

Setelah berhasil menemui Ibunya dan diterima dengan sangat hangat oleh keluarga besar bapaknya, beban hidup Fisher seperti lepas. Melalui gaya Amerika yang dikenal menganut sex bebas, kondisi ini diungkapkan dengan bahasa Fisher kepada Jerome bahwa dia sudah tidak perjaka lagi. Fisher sudah berhasil keluar dari trauma akibat kekerasan seksual masa kecilnya.

Menonton film Fisher ini, otak kita langsung melayang-layang mengingat berbagai macam konsep psikologi yang mengurai tentang faktor-faktor pembentuk kepribadian manusia seperti tentang neurotism, determinism atau tentang psychoanalism.

Tetapi dari sekian pengetahuan itu, ada dua hal penting yang disisipkan oleh film ini. Yaitu tentang keluarga sebagai faktor penting pembentuk kepribadian anak, ,keluarga sebagai asal-usul, dan kesediaan menerima apa adanya asal-usul kita, yang dalam bahasa masyarakat umum sering disebut dengan ikhlas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline