Lihat ke Halaman Asli

Meraih Angan di Gili Trawangan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20140218_074946

[caption id="attachment_1875" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana pantai di Gili Trawangan"][/caption] Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang selalu menyisakan lokasi indah untuk dikunjungi. Setiap kunjungan dalam rangka urusan pekerjaan, selalu menyempatkan diri di sela-sela waktu yang sempit untuk sejenak menikmati keindahan alamnya. Paling tidak, menikmati keindahan salah satu pantainya. Jika waktu yang tersedia sangat terbatas, setidaknya masih mencoba menyempatkan menikmati suasana Senggigi di waktu malam atau sekedar menikmati keunikan sajian kulinernya. Menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat wisata di sela-sela kunjungan dalam rangka kerja memiliki seni tersendiri. Seni mengatur waktu kunjungan dan kecermatan pengaturan teknis perjalanan. Karena kebanyakan kunjungan ke Pulau Lombok dalam rangka kerja dan dengan waktu yang terbatas itu pula lah yang membuat belum tersalurkannya angan untuk sejenak singgah ke tiga Gili yang sangat terkenal di Pulau Lombok, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Angan yang terlanjur membuncah sangat membutuhkan realisasi. Kunjungan ke Lombok minggu lalu dengan jadwal pesawat pulang sekitar pukul 2 siang masih menyisakan kesempatan untuk mencoba meraih angan di Gili Trawangan. Terpaksa hanya Gili Trawangan yang sempat terkunjungi karena jadwal yang tidak memungkinkan. [caption id="attachment_1876" align="aligncenter" width="300" caption="Pelabuhan Menuju Gili Trawangan"]

Pelabuhan Menuju Gili Trawangan

[/caption] Keindahan Gili Trawangan yang selama ini hanya menjadi angan, akhirnya terwujud. Pulau kecil yang berada tidak terlalu jauh dari Pulau Lombok dapat pula terjelajahi. Keindahan Gili Trawangan memang memiliki daya pikat tersendiri bagi para wisatawan. Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Ketiga Gili menjadi destinasi andalan Pulau Lombok. Tidak lengkap rasanya bila berwisata ke Pulau Lombok tanpa singgah ke tiga Gili. [caption id="attachment_1877" align="aligncenter" width="300" caption="Dermaga menuju Gili Trawangan"]

Dermaga menuju Gili Trawangan

[/caption] [caption id="attachment_1878" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai di sekitar pelabuhan"]

Pantai di sekitar pelabuhan

[/caption] [caption id="attachment_1889" align="aligncenter" width="300" caption="Boat yang digunakan menuju Gili Trawangan"]

Boat yang digunakan menuju Gili Trawangan

[/caption] Speed Boat telah disewa per telpon sehari sebelumnya. Pukul 6.30 pagi kami sudah bergegas dan bersiap diri menuju pelabuhan demi mencapai target maksimal jam 12 siang harus tiba di hotel kembali dan langsung menuju Bandara. [caption id="attachment_1880" align="aligncenter" width="300" caption="Perahu yang biasa digunakan karyawan yang bekerja di Gili Trawangan, penuh sesak"]

Perahu yang biasa digunakan karyawan yang bekerja di Gili Trawangan, penuh sesak

[/caption] Perjalanan ke Gili Trawangan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja dengan speed boat sewaan, namun perjalanan menuju pelabuhan membutuhkan waktu sekitar 40 menit dari hotel tempat menginap di kawasan Senggigi. Speed boat berlabuh di Gili Trawangan sekitar pukul 8 pagi. Masih ada waktu dua setengah jam untuk menjelajahi Gili Trawangan sebelum kembali ke Lombok. [caption id="attachment_1881" align="aligncenter" width="300" caption="Gili Trawangan"]

Gili Trawangan

[/caption] [caption id="attachment_1882" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai di Gili Trawangan"]

Pantai di Gili Trawangan

[/caption] [caption id="attachment_1883" align="aligncenter" width="300" caption="Narsis, gak penting"]

Narsis, gak penting

[/caption] [caption id="attachment_1887" align="aligncenter" width="300" caption="Bantal-bantal empuk di salah satu cafe"]

Bantal-bantal empuk di salah satu cafe

[/caption] Pantai yang berpasir putih seakan menyambut kedatangan. Deretan kursi sandar tempat wisatawan bersantai dan berjemur diri berbaris rapi di sepanjang pantai. Gili Trawangan mencoba mengusung wisata yang ramah lingkungan. Tidak ada satu pun kendaraan bermotor yang lalu lalang di sana. Berlaku larangan kendaraan bermotor di pulau kecil tersebut. Seluruh wisatawan maupun karyawan dan penghuni di pulau tersebut hanya boleh menggunakan cidomo (sejenis kereta kuda) atau sepeda. Semua semata agar Gili Trawangan bebas polusi. [caption id="attachment_1884" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat penyewaan sepeda"]

Tempat penyewaan sepeda

[/caption] Mata langsung  tertuju pada bertebarannya tempat penyewaan sepeda. Waktu yang terbatas dan hasrat untuk menjelajahi Gili Trawangan dapat diwujudkan dengan moda yang satu ini. Harga sewa sepeda dipatok Rp. 25.000,00 per jam. Selain menjamurnya tempat penyewaan sepeda, terdapat pula banyak tempat penyewaan alat-alat untuk snorkling maupun diving. [caption id="attachment_1888" align="aligncenter" width="168" caption="Cidomo, salah satu alat transportasi di Gili Trawangan, tidak ada kendaraan bermotor"]

Cidomo, salah satu alat transportasi di Gili Trawangan, tidak ada kendaraan bermotor

[/caption] [caption id="attachment_1885" align="aligncenter" width="168" caption="Jalan di Gili Trawangan, di antara toko-toko souvenir dan cafe-cafe"]

Jalan di Gili Trawangan, di antara toko-toko souvenir dan cafe-cafe

[/caption] [caption id="attachment_1886" align="aligncenter" width="168" caption="Suasana di Gili Trawangan"]

Suasana di Gili Trawangan

[/caption] Berbekal sepeda pinjaman, penjelajahan dimulai. Gili Trawangan terkelilingi dengan jalan rata-rata selebar 2 meter. Sayang, di beberapa spot masih sedikit terputus. Kurang nyaman kalau dilewati sepeda.  Namun, secara keseluruhan, masih layak untuk dinikmati. Kondisi lingkungannya pun masih cukup asri, bersih, tidak banyak ternoda onggokan sampah. Sepertinya pelaku wisata di sana telah sadar untuk menjaga lingkungan Gili. Lelah bersepeda, café-café pelepas lelah banyak bertebaran di sana. Tinggal pilih yang disuka dan diminati. Bersantai sejenak menikmati suasana pantai yang tidak terlalu hiruk pikuk cukup memadai untuk menghilangkan penat. Kudapan pisang goreng dan secangkir teh hangat terasa sangat nikmat. Masih dapat dilanjut dengan kegiatan snorkeling maupun sekedar bermain air di pantai. Kesempatan kunjungan ke Gili Trawangan yang cukup singkat cukup lah untuk mewujudkan angan. Bahkan menyisakan asa untuk kembali ke sana, ditambah keinginan untuk berkunjung ke Gili lainnya. Tunggu kami pada kunjungan berikut. (Del)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline