Lihat ke Halaman Asli

Senandung Shake it Off untuk Pak Jokowi

Diperbarui: 11 September 2015   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

And the haters gonna hate, hate, hate, hate…

Baby I’m just gonna shake, shake, shake, Shake…

Shake it off, shake it off…

 

Asik betul bacaan saya pagi ini. Jarang-jarang saya bisa double tasking antara membaca dengan bernyanyi. Apa pasal? Iya, respon dari beberapa pihak mengenai paket kebijakan ekonomi yang disiapkan bapak presiden Jokowi, yang disebut September I. Penat betul membaca-nya. Sebenarnya tidak terkejut sih, karena memang Pak Presiden itu, banyak betul yang tidak suka. Luka tahun lalu nampaknya masih membekas, jadi apapun yang dikerjakan pasti selalu pasang badan untuk kontra.

 

Lucunya lagi saya seakan sudah menaruh firasat bahwa apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pak Jokowi pasti akan dipersoalkan. Se-detail mungkin mereka mencari kelemahan dari paket-paket yang digulirkan presiden. Tapi, saya belum ingin mengomentari beberapa kebijakan ini, beberapa saya memang kurang demen, tapi itu nanti saja saya mengoreksi dan mengkritisi secara dewasa dan konstruktif. Kali ini saya justru tertarik menaikan fenomena Hater.

 Saya menyanyikan lagu Taylor Swift diatas sambil memberi senyum saat membaca komentar-komentar miring para haters berarti mereka sungguh sangat menyebalkan. Mereka seakan telah memiliki lubang khusus untuk melihat pak presiden dari sudut yang aneh, sehingga selalu terlihat salah dan buruk. Ciri-ciri mereka mudah saja, biasanya mereka hanya mengadu domba dengan share to share semua berita negative tentang presiden. Dan darinya tidak sedikitpun terkandung solusi nyata. Ya, semoga saja pak presiden mendengar telepati saya untuk mendendangkan juga lagu tersebut.

*Baca kumpulan artikel menarik lainnya di http://www.katabangdel.com/

Fenomena Haters

Fenomena haters memang kerap mengganggu dibandingkan memotivasi. Kalau normatif-nya sih iya, para haters dapat menempah kita untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Tetapi, atmosfir negative yang dilepaskan oleh mereka kadang sungguh menyesakkan kuota harian dalam pikiran kita. Tidak sedikit kita mendapati polusi berita seperti itu. Bahkan tidak hanya yang berada di lingkar satu kehidupan kita, dari ranah berita jagad infotaimen maupun politik itu sendiri juga sungguh mengganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline