Lihat ke Halaman Asli

Pengolahan Sampah di SDN 1 Papringan Kudus Melalui Program LISA (Lihat Sampah Ambil)

Diperbarui: 3 Maret 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas PGRI Semarang melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengolahan di SDN 1 Papringan Kudus sebagai bentuk implementasi dari project kepemimpinan yang beranggotakan Delfira, Dewi, Anam, Okta, Siti, Tia, dan Aji. Kegiatan ini dilatar belakangi dengan adanya sampah disekitar kita yang semakin menumpuk teruma sampah yang ada disekolah. Saat ini sampah masih menjadi masalah yang belum dapat diselesaikan dengan tepat dan optimal. Dengan jenis sampah organik dan anorganik serta karakteristik sampah yang semakin beragam, plastik kemasan makanan menjadi salah satu penyumbang sampah plastik yang cukup serius. Hampir semua kemasan makanan dan minumam yang kita temui terbungks dengan bahan plastik yang menjadikan semakin meningkatnya sampah plastik yang ada di Indonesia. Sehingga dibutuhkan pemikiran dan cara pengolahan sampah yang tepat dan sesuai, untuk menjadi bernilai dan berdayaguna bagi kia semua.

Pengolahan sampah menjadi barang yang berguna, perlu disalurkan kepada anak-anak sedini mungkin agar mereka mempunyai rasa kepedulian terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah secara maksimal dengan meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan pengolahan sampah yang tepat guna dan bernilai jual. Dengan adanya kegiatan tersebut, kita dapat melatih peserta didik untuk memiliki jiwa berwirausaha sejak kecil. Dengan memperkenalkan peserta didik dengan nilai guna sampah dari segi nilai ekonomi, semakin lama sampah yang tidak memiliki nilai guna menjadi barang yang bernilai dan bermanfaat.

Untuk merubah sampah agar dapat menjadi manfaat, diperlukan cara untuk mengelolanya dengan sampah tersebut dengan baik. Adapun cara tersebut diantaranya sebagai berikut:

Mengurangi (Reduce), meminimalisir barang-barang yang tidak digunakan seperti mengirangi penggunaan kantong plastic ketika berbelanja dan menggantinya dengan keranjang belanjaan.

Menggunakan kembali (Reuse), meminimalkan sampah dengan memilah barang yang masih dapat atau masih bisa digunakan kembali. Misalnya memanfaatkan botol bekas air minum menjadi wadah tanaman/hiasan dinding.

Mendaur ulang (Recycle), meminimalisir smapah yang dapat diolah atau didaur ulang kembali agar dapat menjadi barang yang lebih bernilai atau berguna. Misalkan plastik bekas kemasan makanan dapat kita daur menjadi hiasan, tas, dan kerajinan lainnya.

Mengganti (Replace), meminimalkan sampah dengan menggantin barang yang tidak ramah lingkungan atau hanya sekali pakai dengan barang yang dapat digunakan secara berkelanjutan dan juga ramah lingkungan

dokpri

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin menanamkan karakter peduli sampah terhadap lingkungan peserta didik dan menumbuhkan kreativitas peserta dididk dalam pengolahan sampah anorganik. Pelaksanaan projek yang kami laksanakan dengan menggandeng peserta didik yang ada di SDN 1 Papringan Kudus, dengan jumlah 50 peserta didik. Lokasi yang digunakan untuk melakukan kegiatan projek ini berada di Desa Papringan, Kaliwungu, Kudus.

Kegiatan projek ini dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Februari 2023 sedangkan pertemuan kedua dilakukan pada hari Sabtu, 4 Maret 2023. Pada minggu pertama program kerja yang kami lakukan meliputi sosialisasi program LISA (Lihat Sampah Ambil) dan sosialisasi sampah organik dan anorganik. Lalu pertemuan kedua kami melakukan pengolahan sampah anorganik berupa sedotan dan botol bekas. Dalam pengolahan sampah tersebut peserta didik diajarkan membuat bunga dari sedotan, tempat pensil dari botol bekas dan vas bunga dari botol bekas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline