Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Cerita Film Mencuri Raden Saleh

Diperbarui: 14 April 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Alur cerita dimulai dengan tokoh Piko dan Ucup yang menerima tawaran untuk membuat lukisan palsu "Penangkapan Pangeran Diponegoro" dengan iming-iming uang 2 M dari Dini, tangan kanan mantan presiden sekaligus pandai melihat lukisan asli atau palsu. Uang itu untuk membantu kasus ayah Piko yang harus ke pengadilan karena kasus pembobolan bank. Ucup, dengan keahliannya sebagai hacker, membobol catatan penting terkait lukisan untuk dijadikan referensi Piko. Piko berhasil menyelesaikan lukisan tersebut, yang sangat mirip dengan aslinya. Namun, masalah muncul ketika pacar Piko, Sarah, datang dan ingin tahu kejadian sebenarnya.

Saat bertemu dengan Dini, ada mantan presiden bernama Permadi yang ikut bersama Dini. Mereka ditantang oleh mantan presiden Permadi untuk menukar lukisan palsu dengan aslinya di Istana Negara, dengan imbalan uang 17 M. Ucup mulai mengatur strategi dengan merekrut Tuktuk, Gofar, dan Fella. Mereka berhasil merancang rencana untuk masuk ke Istana Negara, namun dikejar oleh polisi saat hendak menukar lukisan. Akhirnya, Tuktuk tertangkap, namun kedua lukisan dibawa oleh polisi. Polisi percaya kalau lukisan palsu adalah yang asli. Sedangkan yang asli dibawa Dini ke rumah Permadi. 

Kelompok remaja ini berusaha merebut lukisan yang asli dan membebaskan Tuktuk. Mereka menggunakan Sarah untuk mendekati anak Permadi, Rama, dan berhasil masuk ke rumah Permadi dengan menyamar sebagai karyawan Fella. Ucup dan Piko menemukan lukisan asli dan berhasil membawanya keluar dengan mengatur kekacauan. Namun, di tengah perjalanan, mereka bertemu ayah Piko yang merebut lukisan tersebut.

Terjadi perkelahian antara Piko, Ucup, dan ayah Piko, namun ternyata lukisan yang mereka ambil bukan yang asli. Mereka sengaja menaruh lukisan palsu di mobil, sementara yang asli dibawa oleh teman-temannya. Dini kemudian menawarkan tawaran besar untuk membeli lukisan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline