Lihat ke Halaman Asli

Ekonomi Lingkungan

Diperbarui: 9 Maret 2023   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan antara ekonomi dan lingkungan selalu dianggap bertentangan. Teori ekonomi tradisional memposisikan trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan. Artinya mendapatkan salah satu berarti harus merelakan yang lain. 

Hal ini adalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh bagaimana ilmu ekonomi tradisional berfokus pada luaran ekonomi saja, yaitu transaksi penjual dan pembeli saja tanpa memerhatikan sistem lebih besar di mana transaksi tersebut terjadi. 

Sebagai contoh, perusahaan produksi minyak kelapa sawit tidak memasukkan biaya pencemaran ke sistem akuntansinya meskipun telah mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Akibatnya harga di pasaran cenderung lebih rendah dibandingkan yang seharusnya diterapkan.

Dalam kegiatan ekonomi, produksi dan konsumsi suatu barang dapat menimbulkan manfaat atau menghasilkan produk bernilai guna pada pemiliknya atau orang lain, sebaliknya kegiatan ekonomi juga dapat memberikan dampak kerugian kepada pemiliknya dan orang lain. Hal ini disebut eksternalitas. 

Eksternalisasi terjadi jika satu atau lebih individu mengalami atau menderita kerugian berupa hilangnya kesejahteraan mereka, baik fisik seperti kerugian infrastruktur/properti maupun non fisik seperti biaya kesehatan, kerugian emosional seperti kehilangan anggota keluarga yang meninggal. 

Dalam ekonomi yang utuh, seharusnya biaya-biaya ini juga diperhitungkan dalam transaksi ekonominya. Apabila tidak dijalankan maka akan terjadi kegagalan pasar. 

Dampak eksternalitas negatif ini tidak sama terhadap semua orang. Orang yang lebih rentan masuk kategori prasejarah atau miskin bakalan menjadi kelompok yang paling parah dampaknya.

Dalam rangka membangun sistem ekonomi yang efisien dan berwawasan lingkungan, maka setiap kegiatan ekonomi harus melakukan proses internalizing external cost, yaitu memperhitungkan biaya lingkungan atau nilai kerugian yang diderita oleh pihak lain. 

Dengan begitu diharapkan pihak yang melakukan pencemaran dapat menurunkan tingkat pencemarannya. Sehingga ilmu ekonomi dapat diterapkan untuk pengelolaan lingkungan hidup yang lestari dan pengendalian pencemaran yang disebabkan kegiatan ekonomi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline