Lihat ke Halaman Asli

Kiat Menghadapi Quarter Life Crisis

Diperbarui: 25 Februari 2023   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di usia 18 sampai 30 tahun, anak muda kerap kali mengalami galau, kekhawatiran, dan kegelisahan. Juga terkadang berkali-kali putus asa dan depresi ketika menjumpai masalah. Usia ini diberi istilah quarter life crisis, yaitu usia baru seperempat tahun. 

Rasa khawatir dan takut adalah manusiawi, tidak ada seorangpun yang tidak takut. Kita tidak bisa menghilangkan rasa takut. Karena hilangnya ketakutan bisa menyebabkan ketiadaan kehati-hatian atau ceroboh. Di saat yang sama, kita juga tidak perlu membesar-besarkan rasa takut. Lantas gimana kita menyikapi itu semua? Apabila kita merasa takut, tanyakan pada diri apa yang sekiranya kita takuti. Misalnya saja di usia sekarang kita melihat orang di media sosial yang sudah memiliki pekerjaan, punya rumah, punya uang banyak sekali. Sehingga membuat ketakutan, takut tidak sukses seperti dia misalnya. Sebenarnya itu semua balik ke diri sendiri. Coba kita lihat, banyak orang yang usianya baru 50 tahun itu baru sukses. Jadi sukses tidak ditentukan oleh usia yang setara. 

Jangan membesarkan rasa takut padahal belum terjadi, bisa jadi apa yang ditakuti itu tidak terjadi. Ada cerita seorang ulama bernama Ibnu hajar sang putra batu yang bisa dikatakan bodoh di sekolahnya, tetapi ketika ia pergi ke sungai dan melihat tetesan air mengenai batu yang akhirnya batu tersebut berlubang, kemudian ia berpikir jika ia seperti itu dia akan berhasil dan akhirnya ia menjadi ulama besar.

Jika kamu merasa takut akan sesuatu yang akan terjadi, rasa takut itu akan jauh lebih berbahaya dan lebih besar dampaknya daripada ketakutan tersebut terjadi. Untuk itu, di sini diperlukan optimisme dan kembali ke Tuhan. Kaitkan dirimu dengan Tuhan. Begitu putus optimisme, maka tidak ada artinya hidup. Jadi, toleransi dirimu dan cintai dirimu. Semua orang bisa gagal. Jika tidak bisa mentoleransi dirimu, maka kegagalanmu akan kau bawa mati. Maka carilah kemudahan, tidak hanya diam saja. Di dalam al-Qur'an pun dijelaskan bahwa ketika satu masalah akan ada dua kemudahan (Q.S al-Insyirah). Tidak ada yang mau ke puncak bakalan langsung di puncak, pasti dia berada di lereng gunung dulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline