Lihat ke Halaman Asli

Sari Novita

Imajinasi dan Logika

Mungkinkah Dunia Tanpa Sawit?

Diperbarui: 1 Maret 2021   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengunaan Lahan & Produktivitas Sawit - Foto: Materi Webinar

Sawit masih saja menjadi perbincangan pro dan kontra seperti perihal perlindungan hutan, biodiversitas, atau pelanggaran hak asasi manusia dan anak-anak. Sementara itu, tanpa disadari, sawit sudah menjadi kebutuhan setiap hari masyarakat dunia.

Mari kita simak penjelasan Arie Malangyudo saat Webinar Nasional bertajuk Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan (20/02/2021) yang diselenggarakan Media Perkebunan dan dihadiri 390 peserta, sebagian besar mahasiswa.

Apakah benar kita tidak bisa lepas dari sawit?

24 Jam Bersama Sawit

Sejak kita bangun tidur sampai istirahat pada malam hari, sawit selalu hadir dalam hidup kita. Pasta gigi, sampo, sabun, sampai deterjen; ditambah lipstik, bedak, pelembab, dan tabir surya; belum lagi jika suka mengunakan mentega, mayones, salad dressing, dan krimer kopi; vitamin dan makanan ringan (snack) juga tidak sedikit yang mengandung minyak sawit; pun terdapat pada permen dan es krim; untuk memasak, otomatis kita menggunakan minyak goreng, meski ada juga yang tidak mengandung minyak sawit; kertas dan pakaian juga memiliki kandungan sawit, lalu krim malam dan anti nyamuk, dan biodiesel. Nyaris, hidup kita bersama sawit 24 jam setiap harinya.

Melihat dari segi kebutuhan manusia, mungkinkah masyarakat dunia tanpa minyak sawit?

Mungkin saja. Tak hanya sawit yang bisa menjadi bahan bakar nabati. Permasalahannya jika dibandingkan menurut luas perkebunan dan tingkat produktivitas, sawit lebih efisien dibandingkan rapeseed (canola), kedelai, dan bunga matahari---ketiga komoditi tersebut dan sawit adalah minyak nabati primadona dunia, tentu saja berada di tingkat teratas---sedangkan kapas, kacang tanah, kelapa, dan zaitun berada di bawah keempat komoditi tadi---sumber: The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Penggunaan Lahan dan Produksi Sawit, Rapeseed, Kedelai, dan Bunga Matahari di Dunia

Berdasarkan penelitian Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Sawit berada di posisi keempat setelah rapeseed, bunga matahari, dan kedelai dalam penggunaan luas lahan. 

Kedelai 122 juta hektar,rapeseed 36 juta hektar, bunga matahari 25 juta hektar, dan sawit seluas 16 juta hektar (data tidak jauh berbeda dengan data USDA 2017).

Dilihat dari segi produktivitas dengan luas lahan penggunaan di atas: sawit menghasilkan 65 juta ton atau 4 ton/hektar, kedelai sebesar 45,8 juta ton atau 0,4 ton/hektar, sedangkan rapeseed sebesar 25,8 juta atau 0,7 ton/hektar, dan produktivitas bunga matahari sebesar 15,9 juta ton atau 0,6 ton/hektar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline