Lihat ke Halaman Asli

Sari Novita

Imajinasi dan Logika

Film Toba Dreams: Too Much Love Will Kill You

Diperbarui: 22 November 2015   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Too Much Love Will Kill You"

 

Benang merah film Toba Dreams persis judul lagu "Too Much Love Will Kill You" yang dibawakan grup band legendaris, Queen. Film berjudul "Toba Dreams"  diadaptasi dari novel dengan judul yang sama dan ditulis oleh T.B. Silalahi. Sebuah novel yang laris manis. Tidak semua film yang ceritanya diambil dari sebuah novel mengikuti jejak "laris" seperti novelnya.  Entah dengan film ini. Tapi saya tidak akan bicara soal itu, biarkan itu menjadi urusan produser, sponsor atau investor film ini. Dan saya lebih suka bicara "Too Much".

Sinopsis

Toba Dreams bercerita tentang sebuah keluarga dengan pencampuran darah Batak dan Jawa. Sang ayah, Sersan Tebe Silalahi, yang diperankan Mathias Muchus, adalah seorang yang baru saja pensiun dari TNI AD. Masa depan ketiga anaknya harus mengikuti keinginannya atau paling tidak mengikuti tradisi keluarga:menjadi pendeta. Sersan Tebe Silalahi memang keras mendidik anak-anaknya, apalagi terhadap Ronggur, anak pertamanya - diperankan oleh Vino G. Bastian. Tebe Silalahi dan Ronggur merupakan 2 pribadi yang sama-sama keras. Tentu, sang ayah kesulitan mengatur Ronggur yang pengangguran dan tidak jelas.

Setelah pensiun, Tebe Silalahi tidak mau lagi menempati rumah dinas, karena menurutnya bukan lagi haknya untuk tetap menggunakan fasilitas negara. Dia mengajak seluruh keluarganya berkumpul dan mengajak pindah ke kampung halamannya, Balige, Danau Toba. Kedua anaknya, Sumurung dan Taruli menunduk karena tidak berani bicara. Lain halnya, Ronggur yang menentang keinginan bapaknya, meski setelah itu dibujuk oleh Ibunya. Ternyata, Ronggur berat meninggalkan kekasihnya, Andini yang diperankan oleh Marsha Timothy. Walau akhirnya, Ronggur tetap pergi bersama keluarganya ke kampung sang bapak.

Keindahan Danau Toba tidak mampu membuat Ronggur menetap di sana. Perasaan-perasaan tidak dianggap keluarga, pertentangan, ego sang bapak yang menyuruhnya menjadi Pendeta, dan kemiskinan, membuat dirinya tidak betah. Namun ada lagi perasaan yang tidak dapat dibendungnya, yaitu memenuhi janji untuk kembali ke Jakarta, kembali ke Andini. Mencari jalan kembali bertemu Andini didapatkannya. Meski Ronggur harus kabur dan hanya meninggalkan surat kepada keluarganya.

Sesampainya di Jakarta, Ronggur menemukan Andini bersama lelaki lain. Ayah dari Andini pun terkejut melihat kedatangan Ronggur dan suatu hari, ia dan lelaki itu menyuruh Ronggur pergi jauh dari Andini. Ayah Andini dan Lelaki itu sempat pula meremehkan Ronggur yang dianggap bukan lelaki ideal buat Andini karena tidak punya pekerjaan dan tidak kaya. Cerita terus bergulir. Demi cintanya, serta tidak ingin diremehkan lagi, Ronggur tanpa sengaja bertemu dengan kelompok mafia narkotika yang mengubah kehidupannya menjadi seorang lelaki yang kaya raya.

Review

Bagi saya film ini menyangkut soal cinta buta, sehingga apa pun akan dilakukan seseorang agar mendapatkan cinta dan menyenangkan orang yang dicintainya. Orang bilang rokok dapat membunuh, tapi berbeda pandangan dengan saya, cinta lebih kejam membunuhmu dibandingkan rokok. Perihal ini memang banyak terjadi dan wajar saja bila TB Silalahi Center mengangkatnya sekaligus memproduksi film Toba Dreams. Selain cinta, satu lagi yang bisa diambil garis oleh penonton: suami yang baik belum tentu bisa mendidik anak-anaknya (Tebe Silalahi), dan lelaki yang baik, sangat mencintai istrinya dan mati-matian berjuang mencari rupiah, belum tentu baik menjadi kepala  keluarga (Ronggur).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline