Lihat ke Halaman Asli

Dela NoveraAzzahra

Mahasiswa S1 Akuntansi

Hari Surat Menyurat (World Post Day), Mengenang Secarik Kertas yang Kini Mulai Tertinggal

Diperbarui: 9 Oktober 2022   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemajuan teknologi berkembang pesat, setiap detik begitu berharga dengan kehadiran ide – ide serta rancangan para masyarakat untuk memberikan inovasi perubahan pada teknologi. Beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi mengubah seluruh scenario dunia. Hari demi hari, teknologi baru diciptakan. Hingga saat ini, generasi masih terus bearadaptasi mengikuti perkembangan yang terjadi dengan otomatisasi dan penemuan baru. Teknologi membuat apa yang tadinya mustahil menjadi mungkin, desainnya membuat nyata (Michael Gagliono). Inilah bukti bahwa efesiensi aktivitas manusia begitu diutamakan. Di era digital seperti ini, kiranya hanya instansi-instansi tertentu saja yang masih menggunakan jasa pos dalam melakukan pengiriman surat menyurat, fungsi surat mulai digantikan oleh e-mail bahkan aplikasi berbalas pesan yang jauh lebih dekat dengan masyarakat. Berkaitan pula dengan komunikasi dengan orang lain, kini seluruh masyarakat memilih menggunakan smartphone agar lebih praktis. Sedangkan, pada zaman dahulu, masyarakat menggunakan surat untuk berkomunikasi.

Sudah bertahun – tahun, pada tanggal 9 Oktober ditetapkan sebagai Hari Surat Menyurat International atau World Post Day. Awal mula surat menyurat ialah dengan memanfaatkan merpati sebagai pembawa pesan. Menurut sejarah, seseorang yang menggunakan merpati adalah seorang Sultan Baghdad bernama Nuruddin. Sebelum mengirimkan surat, merpati perlu melalui tahap pelatihan terlebih dahulu. Merpati akan mempelajari bagaimana mengenali dan mengikuti perintah seseorang. Biasanya surat yang dibawah oleh merpati dengan diselipkan di antara kaki merpati, akan digulung dan dimasukkan ke dalam kapsul plastik pelindung. Media komunikasi pasukan Amerika sering menggunakan merpati pos selama periode perang dunia pertama (1914-1918).

Tujuan dari World Post Day adalah untuk membawa kesadaran akan peran pos dalam kehidupan sehari-hari serta kontribusinya terhadap pembangunan sosial dan ekonomi global. World Post Day atau Hari Surat Menyurat Internasional diperingati setiap tanggal 9 Oktober. Pertama kali dideklarasikan oleh Kongres Pos Sedunia 1969 di Tokyo sebagai sarana untuk menandai ulang tahun penciptaan Persatuan Pos Sedunia (UPU) pada tahun 1874. UPU disini adalah sebuah forum yang utama dimana untuk melakukan sebuah kerja sama antar pemain sektor pos antar negara dan anggota yang membantu memastikan jaringan produk dan layanan terbaru berlaku secara universal. Negara-negara di seluruh dunia berpartisipasi setiap tahun dalam perayaan tersebut, sejak saat itu. Melalui momen itu, pos di banyak negara menggunakan acara tersebut untuk memperkenalkan atau mempromosikan produk dan layanan pos baru.

Dengan diperingatinya Hari Surat Menyurat Internasional, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan. Khusus pada tanggal 9 oktober, layanan pos mengeluarkan prangko khusus. Prangko Khusus ini sangat dihargai oleh para kolektor perangko dan filatelis. Universal Postal Union bekerja sama dengan UNESCO, selama 35 tahun terakhir menyelenggarakan kompetisi penulisan surat internasional untuk kaum muda. Banyak layanan pos yang berpartisipasi menggunakan World Post Day untuk memberikan hadiah kepada para pemenang kompetisi.

Ditetapkannya hari besar World Post Day juga untuk tetap menjaga kebudayaan terdahulu. Sebab banyak hal yang tergeser dikarenakan perkembangan teknologi. Berdasarkan data yang dikemukakan lembaga riset Nieselen, bahwa didaerah Jawa maupun luar Jawa menunjukkan masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan televisi sebanyak (95%), disusul oleh internet atau media online (33%), Radio (20%), surat kabar ( 12%), tabloid ( 6%), dan majalah (5%). Data tersebut menunjukkan bahwa telah meredupnya media cetak dan penggunaan surat menyurat dalam berkomunikasi. Dari data yang dimiliki, pengiriman surat pribadi mengalami penurunan hingga 80%. Perubahan pola hidup masyarakat saat ini telah beralih dengan teknologi terbaru dan digital. Dengan berkurangnya masyakat menggunakan aktivitas surat menyurat, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia akan kurang dalam hal literasi. Karena jarang menulis dan membaca. Menurut data, Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkenaan dengan literasi. Indeks kegemaran membaca juga ditampilkan oleh perpustakaan Nasional Republik Indonesia, di tahun 2016 sekitar (26,5%), di tahun 2017 menduduki ( 36, 48%), tahun 2018 (52, 92%), tahun 2019 (53, 84%), dan pada tahun 2020 sejumlah (55, 74%). Meskipun Indonesia termasuk 10 negara terendah dalam hal literasi, berdasarkan indeks tersebut di Indonesia mengalami peningkatan dalam hal literasi.

Dalam surat yang ditulis di secarik kertas, memiliki manfaat dan makna yang dalam. Dengan sering menulis surat, maka terlatih pula untuk menulis dan membaca, sehingga budaya literasi dapat ditingkatkan. Selain itu, dengan adanya surat, seseorang yang terpisah jauh masih bisa mengirimkan kabar, meski harus menunggu beberapa hari atau minggu sebelum surat itu sampai ke tujuannya. Lewat surat kita turut ambil bagian dalam menciptakan keharmonisan dunia, berkirim surat kepada siapa saja orang yang kita cintai, sayangi, bahkan orang yang kita benci sekalipun untuk menyampaikan kata-kata, perasaan, dan ekspresi kepada mereka. Serta surat dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan dibaca diwaktu mendatang sebagai sebuah kenangan.

Hari Surat Menyurat International atau World Post Day harus tetap diperingati setiap tahunnya untuk mengenang kejayaan surat yang tak akan tergantikan. Hal sederhana untuk memperingati Hari Surat Menyurat ialah dengan mengirimkan surat kepada teman, teman pena, atau keluarga. Pada kesempatan Hari Posting Sedunia ini, istirahatlah dari teknologi dan tulis surat dan bagikan perasaan anda dengan orang yang anda cintai. Hormati industri pos pada hari ini dan bantu orang-orang di seluruh dunia untuk terhubung. Selamat Hari Pos Sedunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline