Lihat ke Halaman Asli

Peran BK dalam Dunia Pendidikan

Diperbarui: 10 Desember 2017   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah peranan keluarga menjadi peranan yang utama untuk tumbuh kembang si anak, maka selanjutnya yang menempati posisi kedua adalah peran dari lingkungan, terutama lingkungan sekolah. Karena sebagian waktu dari 24 jam akan di habiskan di lingkungan sekolah. Maka dari itu penting adanya pendidikan bimbingan dan konseling di sekolah.

Peran pendidikan konseling mencerdaskan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan, kepribadian yang mantap dan juga kepribadian yang harus bisa mandiri, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab di dalam jiwa anak. Disinilah pendidikan tidak hanya berperan untuk intelek saja, namun pendidikan juga harus mampu membuat dirinya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Bimbingan konseling atau dengan nama lainnya yang kita kenal dengan sebutan pendidikan konseling merupakan inti ataupun jantung hati dari kegiatan proses belajar mengajar disekolah. Karena bimbingan konseling berperan sebagai salah satu bimbingan yang memberikan pertolongan kepada sekumpulan individu untuk bisa mengatasi segala masalah yang ada di dalam kehidupanya, menyikapinya dengan baik dan juga dapat mencapai rasa sejahtera di dalam hidupnya.

Kegiatan pendidikan konseling sangatlah berbeda dengan kegiatan mengajar yang telah tertuju pada satu topik yang akan dibahas. Namun pada bimbingan konseli ng ini lebih bersifat individualisme yang bersifat bagaimana cara untuk memecahkan masalah yang dimiliki oleh klien. Sehingga dari sini diharapkan agar siswa ataupun siswi dapat berfikir lebih mandiri.

Bimbingan konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya. Sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya. Di mana ia di beri panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari indifidu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri. Proses pemberian bantuan hanya boleh dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli ( konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah ( klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Hubungan bimbingan dan konseling dengan pendidikan dan pembelajaran

Dalam proses pembelajaran siswa setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Harapan tersebut seringkali kandas dan tidak terwujud, karena banyak siswa tidak seperti yang diharapkan. Maka sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Untuk mengatasi masalah kesulitan belajar maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.

Bimbingan belajar
Bimbingan ini di maksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi :

  1. cara belajar, baik secara kelompok maupun individual
  2. cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar
  3. efesiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran
  4. cara mengatasi kesulitan-kesuitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu
  5. cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran

Bimbingan sosial
Dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahakan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif.

Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadinya, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi atau dipecahkan, akan cenderung mengganggu konsentrasinya dalam belajar, akibat prestasi belaar yang di capai rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline