Latar Belakang :
Pemikiran ekonomi telah mengalami evolusi sepanjang sejarah, dan salah satu aliran yang menonjol adalah aliran institusional. Pemikiran ini muncul sebagai reaksi terhadap keterbatasan teori-teori ekonomi tradisional yang cenderung mengabaikan peran lembaga-lembaga dalam membentuk perilaku ekonomi. Aliran ini mencoba untuk menyelidiki dan memahami bagaimana lembaga-lembaga memengaruhi perekonomian, dengan fokus pada norma, aturan, dan praktik-praktik yang membentuk interaksi ekonomi.
Isi
1. Dasar Pemikiran Aliran Institusional
Aliran institusional, yang muncul pada awal abad ke-20, merespon ketidakmampuan teori-teori ekonomi tradisional untuk menjelaskan dinamika perekonomian secara menyeluruh. Sementara teori klasik dan neoklasik menekankan pada pasar bebas dan keputusan rasional individu, aliran institusional menganggap bahwa lembaga-lembaga, baik formal maupun informal, memainkan peran sentral dalam membentuk perilaku ekonomi. Dalam konteks ini, lembaga-lembaga mencakup segala bentuk aturan, norma, hukum, dan kebijakan yang memandu interaksi ekonomi.
2. Faktor-faktor Penting dalam Aliran Institusional :
a. Teori Kepentingan Grup (Interest Group Theory)
Salah satu konsep kunci dalam aliran institusional adalah teori kepentingan grup, yang menyoroti peran berbagai kelompok kepentingan dalam membentuk kebijakan ekonomi. Kepentingan kelompok, baik yang terkait dengan sektor bisnis, buruh, atau kelompok masyarakat tertentu, dianggap sebagai kekuatan utama yang membentuk dan memengaruhi kebijakan ekonomi.
b. Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory)
Teori biaya transaksi menyoroti bahwa transaksi ekonomi memiliki biaya tertentu, dan lembaga-lembaga hadir untuk mengurangi biaya-biaya ini. Konsep ini menekankan pentingnya peran lembaga dalam membentuk struktur pasar dan mengurangi hambatan transaksi.
c. Teori Pilihan Publik (Public Choice Theory)