Latar Belakang:
Sebelum abad ke-19 ide-ide sosialisme telah muncul dalam berbagai bentuk di seluruh dunia. Namun, pemikiran-pemikiran tersebut belum terorganisir menjadi suatu teori ekonomi yang sistematis. Beberapa konsep sosialis muncul dalam pemikiran filsafat Yunani kuno, di mana pemikir seperti Plato mengemukakan ide-ide kolektivisme dan kepemilikan bersama. Selain itu, pemikiran komunal dalam bentuk agrarianisme muncul dalam beberapa masyarakat agraris.
Revolusi Industri yang dimulai pada abad ke-18 di Inggris dan kemudian menyebar ke Eropa memicu ketidakpuasan terhadap dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya. Para pemikir awal sosialis seperti Henri de Saint-Simon dan Charles Fourier mulai mengembangkan gagasan-gagasan tentang organisasi sosial yang lebih adil dan berkelanjutan.
Isi Pemikiran Ekonomi Sosialisme Sebelum Marx:
Saint-Simonianisme:
Henri de Saint-Simon, seorang filsuf Prancis abad ke-18, mengusulkan konsep "industrialisme" yang menekankan pentingnya para produsen dalam masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus dipimpin oleh ilmuwan dan industriawan untuk mencapai kemajuan dan keadilan. Gagasan ini memberikan dasar bagi konsep perencanaan ekonomi yang kemudian menjadi inti dari sosialisme.
Fourierisme:
Charles Fourier mengejar gagasan tentang "falanstery," yaitu komunitas kecil di mana individu dapat hidup bersama secara harmonis. Ia mengusulkan bahwa masyarakat harus diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip kooperatif dan kepemilikan bersama untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi.
Owenisme:
Robert Owen, seorang industrialis dan reformis sosial asal Inggris, mempraktikkan konsep-konsep sosialis dalam bisnisnya sendiri. Owen menekankan pentingnya kondisi kerja yang adil, pendidikan universal, dan kepemilikan bersama. Gagasan ini menandai awal gerakan perburuhan dan koperasi.
Kesimpulan: