Lihat ke Halaman Asli

DEKY WAKER

Mahasiswa Magister UKSW/Administrasi Pendidikan

Kepemimpinan Transformasional dalam Pendidikan

Diperbarui: 10 November 2024   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kepemimpinan transformasional dalam sektor pendidikan telah diakui sebagai pendekatan yang efektif dalam menciptakan perubahan positif di lembaga pendidikan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh James MacGregor Burns pada tahun 1978, yang menggambarkan pemimpin transformasional sebagai sosok yang mampu menginspirasi dan memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan berbagi visi bersama (Burns, 1978). Kemudian, Bernard Bass (1990) mengembangkan teori ini dengan mengidentifikasi empat dimensi utama yang membentuk kepemimpinan transformasional: pengaruh yang diidealkan, motivasi yang menginspirasi, stimulasi intelektual, dan pertimbangan yang dipersonalisasi.

Dalam konteks pendidikan, kepemimpinan transformasional dianggap penting untuk menciptakan iklim sekolah yang mendukung inovasi, kolaborasi, dan pengembangan profesional guru. Leithwood dan Jantzi (2000) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa pemimpin transformasional dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan menciptakan budaya sekolah yang lebih positif, yang pada gilirannya berdampak pada kinerja akademik siswa. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini tidak hanya berfokus pada manajemen administratif, tetapi juga mencoba untuk mengubah dan memberdayakan semua anggota komunitas sekolah untuk mencapai tujuan bersama.

Penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan diharapkan dapat mendorong perkembangan individu, baik dalam hal pengajaran maupun dalam peningkatan kualitas hubungan interpersonal di sekolah. Dengan demikian, kepemimpinan ini berperan besar dalam menciptakan sekolah yang inovatif dan berkualitas.

Tinjauan Pustaka

Kepemimpinan transformasional dalam pendidikan telah banyak dibahas dalam literatur akademis karena perannya yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Konsep kepemimpinan ini pertama kali diusulkan oleh Burns (1978), yang mendefinisikan pemimpin transformasional sebagai figur yang mampu menginspirasi dan mengubah organisasi melalui visi yang jelas dan memberikan pengaruh positif pada pengikutnya. Bass (1990) kemudian mengembangkan teori ini dengan menambahkan dimensi seperti pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual, yang masing-masing memiliki pengaruh penting dalam konteks pendidikan.

Leithwood dan Jantzi (2000) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif pada budaya sekolah dan keterlibatan siswa. Pemimpin yang mampu menginspirasi dan mendorong staf pengajar dan siswa untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman untuk belajar. Menurut Hallinger dan Heck (1996), kepemimpinan transformasional juga dapat secara tidak langsung memengaruhi hasil belajar siswa dengan meningkatkan kualitas pengajaran.

Penelitian oleh Tarter, Bliss, dan Hoy (1989) menunjukkan bahwa kepala sekolah yang mengadopsi gaya kepemimpinan ini cenderung lebih berhasil dalam menghadapi tantangan manajerial dan mengelola perubahan di sekolah. Selain itu, Hulpia, Van Keer, dan Rosseel (2011) menambahkan bahwa pemimpin transformasional dapat meningkatkan efektivitas tim pengajar melalui pemberian dukungan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, literatur menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki dampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan dan penciptaan iklim sekolah yang lebih inovatif dan kompetitif.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka untuk mengkaji kebijakan transformasional dalam pendidikan. Data diperoleh melalui analisis pustaka yang meliputi buku, artikel jurnal, dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik kepemimpinan dalam konteks sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memilih sumber yang membahas teori kepemimpinan transformasional dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengidentifikasi pola, tema, dan temuan terkait pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya sekolah, motivasi guru, dan hasil belajar siswa.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline