Lihat ke Halaman Asli

Ikwan Setiawan

TERVERIFIKASI

Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Purnama di Jambuan: Kesadaran Ekokultural dari Pinggiran Jember

Diperbarui: 19 September 2022   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penari lengger Jemberan menghibur warga Jambuan. Dok. penulis

Sinar matahari mulai menerobos batang dan daun bambu di Lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Jember, ketika puluhan anak mulai berkumpul di bawah kawasan "papringan" (kebun bambu), di depan rumah salah satu warga, Minggu, 11/9. Cuaca pagi yang begitu sejuk dan cerah menyambut kehadiran mereka. Batang dan daun bambu serta harum tanah pagi mengabarkan bahagia dari semesta.

Anak-anak bermain gobak sodor di kawasan kebun bambu. Dok. penulis

Anak-anak itu berkerumun untuk mendaftarkan kelompok mereka kepada panitia Lomba Permainan Rakyat Gobak Sodor. Gobak sodor merupakan permainan rakyat yang mengedepankan usaha mempertahankan dan menerobos 'wilayah' dan dimainkan oleh beberapa anak, tergantung kebutuhan dan kesepakatan. 

Serius menjaga 'wilayah' dalam gobak sodor. Dok. penulis

Meskipun di kawasan kota permainan ini sudah jarang dimainkan, anak-anak di desa dan pinggiran kota masih memainkannya di waktu senggang, setelah sekolah atau pada hari libur.

Lomba tersebut merupakan bagian dari hajatan multibentuk Purnama di Jambuan yang diselenggarakan secara kolektif oleh Pusat Studi Pemajuan Kebudayaan (Pusakajaya-UNEJ), Lingkar Kajian Ekokultural dan Pengembangan Komunitas (NiraEntas FIB-UNEJ), Dewan Kesenian Jember (DeKaJe), dan Derap Kebudayaan Jember (Daya-Jember). 

Anak-anak Jambuan bermain gobak sodor dengan gembira. Dok. penulis

Purnama di Jambuan mengambil waktu bulan purnama untuk menyelenggarakan kegiatan yang direncanakan akan digelar secara rutin setiap dua bulan sekali ini.

Selain Lomba Permainan Rakyat Gobak Sodor, dalam Purnama di Jambuan panitia bersama warga masyarakat juga menggelar "Rokat Sumber" dan Pertunjukan Kesenian Rakyat, pada sore hari dan malam harinya. Gotong-royong dalam pembiayaan dan pelaksanaan setiap even menjadi warna dominan dalam kegiatan ini. 

MEMILIH JAMBUAN

Adapun Lingkungan Jambuan dipilih sebagai tempat dan nama hajatan karena beberapa pertimbangan. Pertama, Jambuan merupakan kawasan di pinggiran kota dan tidak jauh dari beberapa kampus seperti Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, dan Universitas Muhammadiyah Jember yang masih memiliki dan menjalankan karakteristik budaya Madura. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline