Lihat ke Halaman Asli

Ikwan Setiawan

TERVERIFIKASI

Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Sabda Daun Jatuh (Sang Pengasih 1)

Diperbarui: 4 Desember 2021   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun jatuh di trotoar Kampus Univ. Jember. Foto: Dok. Pribadi

Seandainya kau sempat menemukan senja, jangan pernah menghitung daun yang jatuh. Karena ada rindu yang dikirimkan angin siang melalui bisikan-bisikan kecil tentang perjumpaan yang begitu dinanti.

Seandainya kau sempat menyapa senja, tangkaplah perjalanan indah tak perlu dikata. Daun-daun itu menghayati laku sederhana bersama sujud yang tak pernah diumbar.

Dalam sunyi yang dipeluk semesta, tembang mereka mengembara, menjumpai doa-doa kekasih yang menunggu: pada masa-masa yang tak pernah memaksa.

Seandainya kau sempat menyentuh daun-daun itu, kabarkan kepadaku: apakah ada sabda mereka, selain kesetiaan untuk hidup yang tak pernah menuntut, selain kepasrahan untuk menerima setiap kahanan yang tak pernah mereka tahu, selain kebahagiaan untuk tidak menjadi apa-apa demi senyum anak-anak di muka bumi.

Merekalah Sang Pengasih yang mengalirkan banyak cerita. 

Kampus UNEJ, Desember 2020


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline