Judul sebuah acara talkshow di sebuah tv swasta sangat menggugah selera: geger museum holocaust.......
Sejak awal holocaust diakui oleh bangsa yahudi, muncul juga pengingkaran bahwa holocaust tidak benar benar terjadi. Tetapi bangsa yahudi dapat menepis semua itu bahkan mampu menyusun daftar nama korban korban holocaust juga nama nama pelakunya.
Bangsa yahudi juga mampu mengejar para pelakunya, menangkap dan membawa ke pengadilan.
Di acara talkshow tersebut, 2 orang peserta talkshow menolak berdirinya museum holocaust di Indonesia umumnya dan Sulawesi Utara khususnya.
Beberapa argumentasi mereka dengan cukup mudah dikonter oleh dua peserta lainnya yang mendukung berdirinya museum holocaust tersebut.
Perdebatan dimulai dengan argumentasi yang cukup menarik hingga argumentasi yang cukup emosional.
Salah seorang peserta debat berulang ulang mengatakan bahwa berdirinya museum holocaust bertentangan dengan peraturan dan undang undang yang berlaku di Indonesia walaupun sama sekali tidak menyebutkan undang undang mana yang dilanggar.
Perdebatan tidak dapat dihindari melibatkan emosi peserta debat sehingga tidak dapat dihindari unsur politik ikut masuk.
2 peserta debat yang menentang berdirinya museum holocaust, bagaimanapun memasukkan sentimen agama dan solidaritas sesama kaum muslim. Ke 2 peserta debat yang menentang berdirinya museum holocaust seakan akan menyatakan bahwa bangsa Israel/yahudi tidak pantas mengaku ngaku mengalami peristiwa holocaust di masa lalu padahal pada masa kini terus menerus menindas bangsa Palestina bahkan menjahah Palestina.
Jika sentimen politik Israel- Palestina sudah dilibatkan, maka perdebatan tidak akan bisa menemukan persamaan atau persetujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H