Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Merdeka “Katanya”

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih ingat kapan bangsa Indonesia merdeka? Ya, tepat tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia melalui Sokarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaannya. Dengan di publikasikannya kemerdekaan tersebut, tandanya Indonesia sejak saat itu terbebas dari penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan tonggak awal bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa secara mandiri tanpa tekanan bangsalain.

Secara de facto, memang Indonesia sudah merdeka. Bangsa kita memang sudah tidak terjajah seperti zaman dulu. Tidak lagi kita temui kerja paksa (romusha), sistem tanam paksa, perbudakan, dan banyak hal yang mengkerangkeng hak-hak masyarakat Indonesia. Kenyataan yang sebenarnya terjadi dengan negeri ini sungguh mengerikan. Indonesia kini terjajah inverstasi, industry dan budaya.

Hampir diseluruh daerah di 34 provinsi di Indonesia, terdapat pabrik-pabrik dan perusahaan industry yang bukan milik negara atau milik pribumi melainkan milik perusahaan asing. Yang begitu tersohor, sebut saja Pripot di Papua. Gunungan emas yang harusnya diekpolitasi oleh pribumi malah di nikmati oleh bangsa lain. Sedangkan masayarakat pribumi hanya dijadikan sebagai “jongos” dengan upah yang tidak sebanding dengan pekerjaannya.

Belum lagi banyaknya penanaman modal atau investasi yang di lakukan oleh negara luar kepada bangsa Indonesia, menyebabkan kepemilikan baik lahan, bangunan dipegang oleh pihak asing. Jika ini di biarkan, timbul kecemasan dimasa mendatang bangsa Indonesia hanya tinggal nama, sedang kepemilikan lahan dipegang pihak asing. “Seperti menumpang di rumah sendiri”.

Bentuk jajahan selanjutnya bidang budaya. Masuknya budaya luar ke Indonesia tidak dipungkiri telah mengikis budaya kita senidiri. Misal saja yang lagi ngtrend sekarang ini budaya korea. Adanya boyband girlband berhasil membuat generasi muda Indonesia meninggalkan sejarah bangsanya sendiri. Terbukti, remaja-remaja lebih hafal personil boyband dan girlband korea dibanding dengan para pahlawan bangsanya. Sungguh miris dan menyayat hati jika dibiarkan begitu saja.

Menghadapi jajahan era kini yang lebih menghawatirkan, diharapkan kinerja dari pemerintah untuk menyaring atau memblok investor dari pihak asing agar tidak merajalela. Sedang untuk remaja-remaja bangsa, hendaknya lebih mencintai budaya bangsa kita, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline