Lihat ke Halaman Asli

Episode Ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gemeletuk gigiku pertanda mentari hari ini masih asyik bergumul dengan kabut.

aku dan bayang-bayang berebut siapa yang bangun duluan,

kakiku terantuk, aku mengaduh.

tapi bayangku tidak.

tepat di belakang pintu yang sempat kutendang tadi, ada namamu.

(kubiarkan saja, aku benci kamu)

kuputuskan untuk bangun dan mengejar pagi

gosok seperlunya, tak perlu minyak melati

toh kamu tak ada.

tiba-tiba hapeku berdering.

cinta. ( kutendang saja, aku benci cinta )

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline