Di tanggal 8 maret 2019 jum'at, kami mengawali hari kedua dengan membawa kupon sarapan (bagian dari servis hostel per hari 1 kali) ke area makan publik dimana terletak di lantai 5, naik 2 lantai dari tempat kami beristirahat mencas tubuh ini setelah melalui hari pegal malamnya.
kupon tersebut berfungsi untuk ditukarkan dengan sebuah sarapan yang sudah disediakan tim chef hostel yang memang sudah dijadwalkan hari jumat yaitu nasi dengan sayur kentang teriris kotak-kotak bersama irisan cabe dan ditemani kerupuk putih (biasa kita temui di menu bubur ayam).
Kopi dan teh juga tersedia tergantung selera sarapannya masing-masing penginap. area makan yang banyak menempatkan bukaan dan kaca - kaca besar membuat cahaya matahari pagi jogja ikut bersanding dengan kita, jam kemudian didinding menunjukkan pukul 8.24 wib membuat kita yang ber - sekawan laki-laki segera menyelesaikan sarapan untuk mengantre mandi tuk' lanjutkan tur jogja kembali dengan jadwal mayoritas ke pantai bertemu air laut dan pasir berbisik.
Sekitar jam 9.00 wib kita semua bergabung di lobby hostel dengan formasi lengkap 6 personil plus guide kita yang jadi bertujuh, perjalanan dimulai ke sebuah pantai bernama pantai bukit karang lalu pindah lagi ke pantai indrayanti juga.
Suasana pantai yang angin semilir lalu diterpa air ombak yang membasahi kaki hingga baju membuat suasana hati jadi segar ditambah pemandangan yang memang aduhai, kemudian pasir pun tak luput menjadi kanvas kami untuk menuliskan sesuatu sebelum disapu ombak yang hinggap sebentar di bibir pantai. menjelang siang dimana ada kegiatan shalat jum'at kami kaum lelaki yang muslim malah melewatkannya dengan bermacam alasan dari tidak ada sarung hingga basah ditemani kotor badan akibat pasir. kami malah mengisinya dengan makan siang bersama seafood di areal pantai tak lupa sebutir kelapa hijau kami seruput langsung dari kelapanya.
Dengan outfit yang masih agak basah, perjalanan berlanjut kesebuah wisata ke arah gunung merapi yaitu merapi park the landmarks namanya, seperti namanya disana terdapat bangunan-bangunan landmarks dari seluruh dunia, seperti menara eiffel, pyramid, colosseum, jam big ben dll. kesini kami melanjutkan dengan berfoto - foto sambil mengagumi pemandangan gunung merapi yang menjadi latar belakangnya.
Sore hari setelah puas dengan berfoto bersama bangunan - bangunan tersebut, mobil berjalan pulang sambil mencari kulineran kembali pengisi perut dan kami bersepakat putuskan akan makan sate klatak. guide kami langsung mengarahkan kami kesebuah tempat makan dipinggir jalan, sambil memberikan intro sate klatak dimana adalah sate kambing dengan kekhasan yakni dengan jari - jari sepeda ditusuknya bukan dengan tusuk sate mainstream.
Tempat makannya sendiri memiliki kepadatan pengunjung sehingga sempat kita harus masuk daftar tunggu dulu dengan durasi 1 jam celetuk seorang pegawainya yang berbicara sambil memotong bawang merah dan teman2nya guna disajikan kesebuah porsi satenya. tidak lama kami mendapatkan spot duduk cukup untuk kami se tim. pesanan pun memerlukan kesabaran karena memang antriannya yang banyak untuk bisa hinggap di meja kami. hampir 1 jam kemudian pesanan kami mampir juga di meja dengan sate klatak 2 tusuk masing2 porsinya. 1 tusukan ada 10 pcs daging kambing dan ada pemandangan tak lazim sate ini mempunyai kuah kaldu dan sambal kecap yang terpisah.
Saya yang tidak favorit makan daging kambing harus makan karena memang penasaran dan kulineran wajib juga kalau ke jogja setelah melihat referensi dari dunia maya. memang enak adanya dan dagingnya juga bersahabat dengan lidah saya, kami pun puas setelah menyantapnya meskipun dengan waktu tunggu yang cukup menguji kesabaran kita.
Hari ke 2 ini kami tutup dengan sate klatak, dan meminum cairan agar fit tubuh melawan angin