Lihat ke Halaman Asli

Serunya Menjadi Volunteer Asian Para Games 2018

Diperbarui: 13 Desember 2018   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, Indonesia merekrut setidaknya 8.000 volunteer untuk berpatisipasi membantu penyelenggaraan pesta olahraga benua Asia bagi penyandang disabilitas. Volunteer yang berpatisipasi pada Asian Para Games 2018 mengaku tertarik mengingat event Asian Games 2018 kemarin dan menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi volunteer Asian Para Games 2018. Itu terungkap dari pengakuan dari divisi international relation, protocol & hospitality, yakni Ilham Satria Fikriansyah, mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

 "Awalnya saya tertarik karena mengingat event Asian Games 2018 kemarin, banyak teman-teman saya yang ikut bagian menjadi volunteer Asian Games. Sayangnya saya waktu itu telat dapat info soal pendaftaran volunteer, akhirnya saya ikut daftar yang Asian Para Games 2018. Selain itu juga jadi suatu kebanggaan buat saya bisa menjadi volunteer Asian Para Games, karena bisa ikut membantu menyukseskan event yang pertama kali diadakan di Indonesia ini," kata Ilham.

Ia mengaku merasa sangat senang menjadi volunteer Asian Para Games 2018, karena menjadi volunteer itu melewati seleksi dari 17.000 pendaftar dan yang kepilih hanya 8.000 saja. Jadi dia sangat bangga bisa menjadi salah satu bagian dari volunteer Asian Para Games 2018.

Menjadi volunteer artinya secara sukarela bersedia membantu atau berkontribusi dalam sebuah kegiatan, meskipun bukan termasuk ke dalam panitia. Meski ada beberapa kegiatan yang memberikan imbalan bagi para volunteer, dengan cara ini kita akan merasa bermanfaat sehingga membuat kita merasa lebih berarti.

Ilham menjelaskan bahwa tidak ada syarat khusus untuk menjadi volunteer Asian Para Games, karena sifatnya sukarelawan. Bahkan ada beberapa volunteer yang umurnya diatas 30 tahun, karena mereka punya pengalaman yang sesuai dengan bidang dan divisinya.

"Tergantung dari divisi yang kita pilih. Kaya beberapa kriteria penting yang dicari untuk masuk ke divisi tersebut. Semisal ada divisi yang mesti punya skor toefl minimal 450, atau punya penampilan yang good looking dan menarik. Tapi pada kenyataan nya semua yang terpilih jadi volunteer banyak yang ga sesuai dengan kriteria itu, tapi mereka bisa ngejalanin tugas nya dengan baik." ujar Ilham.

Penempatan volunteer pada departemen akan dilihat berdasarkan preferensi saat mengisi form pendaftaran serta dengan memperhatikan hasil tes serta kuota yang diperlukan oleh setiap departemen. Pada saat di seleksi, Ilham terpilih menjadi divisi international relation, protocol, & hospitality. Disini Ilham menjelaskan tanggung jawab divisi international relation, protocol, & hospitality.

"Tanggung jawabnya lumayan berat, karena di divisi ini jobdesk saya sebagai LO tamu vip dan vvip. Selama tamu itu dari mendarat di Jakarta sampai di balik ke negaranya adalah tanggung jawab saya. Selama Asian Para Games berlangsung, saya mesti menemani tamu saya kemanapun sesuai dengan keinginan dia. Dari dia pergi ke venue pertandingan atau sekedar jalan-jalan nyari oleh-oleh. Di situ saya mesti bersikap ramah dan bisa membantu apa kebutuhan dia, terlebih banyak tamu yang berkebutuhan khusus seperti ada yang tuna netra, tuna rungu, dan ada juga yang disabilitas daksa yaitu orang-orang yang butuh alat bantu buat berjalan, seperti tongkat dan kursi roda. Semua harus dilakukan secara hati-hati agar tamu kita tidak merasa kecewa." Kata Ilham.

Menjadi volunteer itu tidak semudah yang kita kira, terkadang ada sesuatu hal yang menantang dengan pekerjaan volunteer. Tetapi, dengan hal yang menantang itu kita harus bisa melewati nya dan harus tetap bersikap ramah kepada tamu kita.

"Yang menantang itu kalau semisal tamu kita itu minta permintaan yang aneh-aneh. Ada waktu itu tamu saya kepengen jalan-jalan ke mall, akhirnya saya ajak ke Grand Indonesia karena saya gamau ngecewain dia makanya diajak ke mall yang bagus. Tapi ternyata dia kurang puas, dia lebih kepengen mall yang tradisional dan menjual barang-barang murah. Akhirnya di hari terakhir sebelum pulang ke negara nya dia minta tolong temenin ke mall tradisional itu. Akhirnya saya bawa dia ke Thamrin City dan dia senang dibawa kesana, bahkan sampai belanja berjuta-juta." ungkap Ilham.

Memang menjadi volunteer itu pertama-tama nya pasti agak susah dan kita pasti masih banyak kesalahan, karena belum terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan warga negara asing. Terlebih kita harus bisa menggunakan bahasa inggris yang baik agar tamu kita bisa memahami semua perkataan kita, serta kita juga harus mempunyai skills dalam komunikasi yang baik agar tidak terjadinya kesalahan dalam penyampaian makna tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline