Suku Nias (Ono Niha) adalah kelompok masyarakat yang menghuni Kepulauan Nias (Hulo Tan Niha). Ono Niha terdiri dari dua kata yaitu, Ono dan Niha. Ono artinya anak/keturunan, dan Niha artinya manusia. Maka secara harafiah artinya Suku Anak Manusia atau Suku Keturunan Manusia (Suku Nias).
Suku Nias hidup dalam lingkungan adat dan budaya yang kental. Seluruh segi kehidupan yang mengatur mulai dari lahir sampai mati disebut Fondrak. Selain itu. suku Nias mengenal 12 tingkatan Kasta, di mana tingkat tertinggi adalah Balugu atau Si'ulu. Kasta tersebut diperoleh apabila seseorang mampu melaksanakan pesta besar selama berhari-hari, dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor babi.
Salam
Salam khas suku Nias adalah Ya'ahowu. Ya'ahowu terdiri dari dua kata yakni, Ya'a dan Howu. Ya'a adalah kata bantu yang menunjuk kepada orang, sedangkan kata Howu berasal dari kata"Howu-howu" yang artinya berkat. Dengan demikian kata Ya'ahowu berarti "kiranya engkau diberkati".
Ya'ahowu merupakan salam yang menunjukkan identitas masyarakat Nias sebagai kelompok suku yang memiliki kearifan-kearifan luhur yang diwariskan oleh para leluhur. Dalam kesempatan tertentu seringkali orang tua memberikan 'howu-howu' kepada anak-anaknya. Biasanya orang tua berkata 'Kiranya Tuhan memberkati' (Ya'i fahowu' ami So'aya). Salam tersebut digunakan oleh masyarakat Nias pada siang, malam, sore, dan pagi hari.
Suku Nias mengabadikan salam tersebut menjadi nama sebuah taman, yang bernama Taman Ya'ahowu. Taman Ya'ahowu terletak di pinggir pantai, sehingga menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Gunungsitoli. Taman Ya'ahowu banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk menikmati matahari terbit pada pagi hari dan matahari terbenam pada sore hari. Selain itu, ada pula yang sekedar berfoto-foto, berolahraga dan menikmati berbagai kuliner.
Bahasa
Bahasa Nias (Li Niha) merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Kepulauan Nias. Asal- usul bahasa Nias hingga sekarang ditemukan. Meskipun demikian, ada dugaan bahwa bahasa Nias berasal dari Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Dugaan tersebut ditemukan dari sisi abjad bahasa Nias, di mana tidak terdapat konsonan pada akhir kalimat seperti bahasa ketiga negara.
Bahasa Nias memiliki keunikan karena semua kata atau kalimat selalu berakhir dengan huruf vokal. Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yakni a, e, i, u, o, o dan . Huruf dibaca "e" seperti pada penyebutan empat, enam, delapan, dan sepuluh. Selain itu bahasa Nias memiliki tiga dialek, yaitu dialek Utara, Tengah dan Selatan. Dialek Utara digunakan oleh penduduk Nias bagian Utara, Timur, dan Kota Gunungsitoli. Dialek Tengah digunakan oleh sebagian penduduk Nias Barat dan dialek Selatan digunakan oleh penduduk Nias Selatan dan Kepulauan Batu.
Abjad Bahasa Nias