Masyarakat Nias kuno sangat menghormati leluhur mereka. mereka membuat patung dari kayu untuk orangtua yang telah meninggal. Biasanya patung itu diresmikan pada hari keempat sesudah kematian.
Mereka meyakini bahwa dalam patung itu hadir roh dari orangtua mereka yang telah meninggal dunia.
Maka setiap peristiwa yang terjadi dalam keluarga disampaikan kepada orangtua yang telah meninggal melalui doa tertentu.
Pada masa kini kebiasaan tersebut hampir tidak ada, karena masyarakat Nias telah menganut berbagai agama yang notabene melarang pemujaan terhadap roh-roh orang mati.
Referensi
Detianus Gea, Silvester, dkk. 2018. Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias. Labuan Bajo: YAKOMINDO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H