Lihat ke Halaman Asli

Thrifting Pop Culture yang Sedang Digandrungi

Diperbarui: 5 Januari 2023   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tempat Thrifting Shop. Foto: Unsplash

Apa itu thrifting ? Thrifting adalah sekumpulan barang bekas milik seseorang yang sudah tidak terpakai lagi, kemudian barang tersebut dijual dan bisa digunakan oleh orang lain (Hayyu Anindita). Thrifting juga bagian dari mencari mantan peminat dengan model yang tepat, harga yang pas dan ukuran yang pas, sehingga kita bisa puas mencari barang bekas.Top of Form Budaya ini diawali oleh orang-orang yang ingin berhemat dalam membeli suatu barang dengan cara membeli barang bekas milik orang lain misalnya baju dengan harga mahal.

Thrifting ini menjadi suatu trend yang baru di Indonesia, apalagi di kalangan anak muda. Banyak yang menjual thrifting di pasar loak maupun melalui media sosial. Produk Thrift yang paling populer adalah pakaian. Banyak penggemar outfit of the day atau yang biasa dikenal dengan sebutan ( OOTD ) yang terinspirasi dari pakaian dan melihat bahwa pakaian yang fashionable tidak hanya berasal dari barang-barang mewah dan mahal. Namun, kalian bisa juga mendapatkan barang bekas tersebut.

Banyak orang menganggap thrift sebagai barang bekas. Namun, persepsi ini tampaknya tidak akurat. Dalam kamus, thrift adalah kegiatan membeli yang tujuannya adalah agar harga barang dan barang tidak semurah selera pasar sekarang. Jika sedang beruntung bisa mendapatkan barang branded dengan harga murah. 

Hal ini sangat menguntungkan bagi para anak muda yang ingin menghemat dalam membeli pakaian. Orang yang menyukai vintage pasti akan cocok dengan budaya thrifting ini karena bisa menemukan pakaian hingga barang dengan berbagai macam merek otentik yang sudah tidak diproduksi lagi.

Thrifting ini tak hanya 100% barang bekas tetapi ada juga barang yang masih baru. Biasanya barang yang dijual hanya ada satu item sangat cocok bagi orang yang tidak suka barangnya sama dengan orang lain. Kegiatan ini sudah ada sejak 1760-1840-an dan di Indonesia baru trend sekarang karena di masa pandemi membuat kendala di ekonomi maka dari itu munculah pop culture yaitu thrift.

 “Saya tertarik thrifting karena harganya yang terjangkau kita bisa mendapatkan barang branded dengan harga murah dan biasanya model tidak banyak bisa disebut limited edition,” Ujar Amalia, seorang konsumen thrifting ketika ditanya alasan kenapa suka thrift.

Adapun tips jika ingin melakukan thrifting yang pertama, periksalah toko thrifting itu terlebih dahulu. Di zaman sekarang thrift shop juga sudah tersedia di e-commerce, kita bisa meminta rekomendasi ke orang lain atau mencari toko yang best seller.

Kedua, meneliti barang. Sebelum Anda benar-benar membeli produk barang bekas, periksa segala hal tentang produk tersebut terutama kualitas barang dagangannya karena produk barang bekas ini dikenal dengan umur pakai yang sangat panjang. Setelah membeli, ingat untuk mencuci sebelum digunakan.

Ketiga, cek harga. Hal ini sangat penting karena harga bisa kita padukan dengan kualitas barangnya, apakah barang tersebut layak di nominalkan dengan harga yang ditawarkan atau tidak.

Tapi yang jelas, dengan adanya fenomena thrifting bisa membuat konsumen menjadi lebih konsumtif dalam melakukan pembelian. Bagaimana itu bisa terjadi? Seringkali seseorang ditipu oleh pedagang dengan  harga yeng lebih murah. Hal itu membuat konsumen berbelanja thrift dengan jumlah banyak. Kita sebagai konsumen harus lebih bijak dalam melakukan thrift.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline