Lihat ke Halaman Asli

Defri N. Sae

Content Creator dan Penulis Puisi

Puisi: Mimpi yang Masih Api || Karya Defri N. Sae

Diperbarui: 25 Januari 2023   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kumparan.com


Tak ada kesetiaan yang melampaui waktu
Tiada catatan yang lebih candu dari ruang pun jejak semesta
Tinta biru yang dituliskan sejarah akan pudar di atas putih kertas
Waktu 'kan melahapnya bersama dosa-dosa

Sekarang, kita masih menggantung doa di kaki langit
Kita masih sujud dan memeluk harap pada bumi
Diantara kaki dian yang ditanamkan tanah ini
Tanah cendana dan harapan leluhur yang masih api

Tetua telah mati demi ilmu dan rupa bintang
Yang kini, insan berkelana untuk memeluknya
Kita telah membayar nyawa di atas tungku iblis yang gusar
Kuasa itu masih melayang dihadapan matamu, pejuang

Sebelum kita berkemas dan pergi bagai rotasi tata surya
Kita akan tunduk dan menggugurkan air mata
Di atas bebatuan dan cokelat tanah seraya berkisah
Refleksi dan berbenah menjadi titik balik kebangkitan asa

Di antara ribuan kepala dan hati yang masih berharap pada Ilahi
Dan atas nama iman yang diikrarkan untuk Tuhan kita
Kita bersulang!

Demi cinta dan masa depan
Untuk kita dan penerus estafet
Dari yang mati dan yang akan datang
Tegakkan tapak kaki dan dada
Agar mimpi kita terus membara
Mimpi paling api sepanjang hayat.
Mimpi kita masih api

Masih api!

Nonomeo, 24 Januari 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline