Lihat ke Halaman Asli

Defri N. Sae

Content Creator dan Penulis Puisi

Puisi | Di Peraduan Bunga Desa

Diperbarui: 7 Juni 2020   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vera

Oleh : Defri Noksi Sae

Kebut menjamah semak-semak ilalang
Merasuki peraduan para ratu kumbang
Pada taman tanpa belalang berkeliling
Menari bahagia si kuntum bunga bakung

Kayu jati terbelenggu rapi oleh jemari kakek
Dianyam silang di tiap sisi bersama rotan
Secangkir kopi pun menggigil tak berkutik
Meratapi nasib di siksa oleh tapak embun

Aroma dan wawangian merasuk sukma
Ku arahkan langkah pada sudut-sudut gubuk tua
Ingin kutemui kekhasan wangi baru di sana
Namun kesal meresah sejauh mata mengembara

Bersila di emperan gubuk berdinding cemara
Sendiri, sunyi tak menepi, keramaian tak tergoda
Di penghujung, ada dara melangkah penuh jaga
Akan kujaga kepergiannya tanpa kedipan mata

Tadinya di sangka seberbak dari kahyangan
Bertanya pada sunyi, ke mana bunga itu bepergian
Bisik pada taman dan semesta beribu harapan
Pastikan keselamatan si dara peluh doa dan santun

Langkahnya sopan meruntuhkan sanubari
Meluluh siisi nadi pada bumi tak berarti
Kini, gaunnya nampak menyilaukan hati
Berparas mungil, rupawan, ciptakan sensasi

Padaku dititipkan seutas cinta mengisi kesendirian
Sunyi menepi, kebut mereda, benih pun  bermekaran
Kabut pagi menyuburkan asmara pada pagi menerjang
Dari telaga ia kembali, sekuntum mawar merestui juang

So'e, 11  April 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline