Lihat ke Halaman Asli

Linting Dewe, Cara Baru Menikmati Tembakau, Hemat dan Nikmat

Diperbarui: 20 Desember 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Merokok salah satu kebiasaan manusia di dunia yang telah dilakukan sejak 4000 tahun sebelum masehi. Bangsa Indian di Amerika yang  pertama kalinya menggunakan tembakau. Ketika itu, merokok atau mengunyah tembakau merupakan bagian dari ritual memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika Bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.

Sebelum dibuat rokok  pabrikan, di masa lampau orang-orang di Indonesia menggulung sendiri tembakaunya yang disebut dengan Ngelinting dhewe atau Tingwe. Ada yang menggunakan daun enau dan  ada pula memakai klobot yaitu daun jagung yang dikeringkan. Namanya juga macam macam. Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung disebut Klobot. Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren disebut Kawung.

 Kini, makin naiknya harga rokok akibat naiknya cukai, membuat sebagian orang kembali menggulung sendiri tembakaunya. Orang ngLinting Deweatau melinting sendiri dengan menggunakan kertas tipis layaknya kertas rokok pabrikan. Alat penggulungnya ada yang berupa lembar plastik dan  berbahan kayu seperti di pabrik kretek. Tembakau dengan berbagai rasa serta alat penggulungnya telah tersedia  di pasaran.

Tahun 2022 cukai rokok bakal naik, demikian berita baru baru ini yang  dilangsir.   Cukai rokok naik, orang pasti beralih ke Linting Dewe. Budaya Linting Dewe diprediksi akan tambah semarak. Kedai-kedai Linting Dewe mulai menjamur. Mereka menawarkan tembakau berbagai varian rasa maupun yang langsung dari petani. Selain lebih nikmat, cara Linting Dewe ini  dinilai lebih ekonomis. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kondisi ekonomi sangat terganggu dan penghasilan semakin berkurang.

Suatu hari ketika berhenti di sebuah warung tambal ban, seorang lelaki muda, tanpa kutahu namanya, menyodorkan padaku rajangan tembakau dalam plastik flip tebal. Tak hanya berisi tembakau, dalam wadah itu terdapat cengkih dan korek gas.

" Mas, silakan coba Linting  dewe ",  kata lelaki muda itu menawarkan sebuah  plastik flip tebal.

Aku menolak niat baik orang itu. Aku belum tahu apa yang ditawarkannya. Apalagi di masa pandemi ini, kita  harus menjaga jarak dengan orang, apalagi dengan orang  yang tidak dikenal.   Ketika kulakukan browsing linting dewe baru kupahami  bahwa flip plastik itu rupanya sudah menjadi semacam starter pack yang mudah diperoleh di warung tembakau atau di Marketplace maupun media sosial dengan beragam harga. Linting dewe yaitu  menggulung tembakau dengan membubuhkan rempah atau cengkih sedang populer menggantikan  rokok yang dibuat pabrikan.

Kini Linting dewe atau melinting tembakau, bagi sebagian orang menjadi aktivitas yang mengasyikkan. Naiknya harga rokok, kondisi ekonomi yang terganggu akibat pandemi, bertambahnya waktu luang karena sebagian besar pekerjaan dilakukan di rumah,  linting dewe kian leluasa. Dengan  memadukan aneka tembakau dari berbagai penjuru,  linting dewe makin dinikmati.   Ada yang meramu agar aroma dan rasanya seperti rokok favoritnya, ada pula yang ingin original.

Tak heran warung tembakau pun  bermunculan. Sebagian menyatu dengan warung kopi yang sebelumnya berdiri. Linting dewe surganya  para pecinta tembakau. Coba kita dengar apa kata Doni, seorang  pencinta tembakau.

" Tadinya untuk beli rokok pabrikan  bisa habis satu juta rupiah lebih  sebulan.  Semenjak kenal ngelinting dhewe, cuma habis   100 ribu rupiah  perbulan, mantap dan lengkap lagi tembakaunya ".

Linting dewe dengan rasa tembakau yang enak untuk dinikmati makin hari makin banyak penikmatnya. Linting dewe memberikan varian rasa baru. Ada tembakau curah aneka jenis, hingga tembakau kemasan dengan flavor seperti vanilla, esse, white coffee dan red wine. Ada juga yang premium seperti manggo, milk ice atau anggur merah. Linting Dewe, cara baru menikmati tembakau. Lebih hemat dan rasa nikmat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline