Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Pintu Pabrik: Mengungkap Kenyataan Buruh Pabrik dalam Film Hutang Nyawa 12 Desember 2024

Diperbarui: 7 Desember 2024   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teaser Film Hutang Nyawa Sumber/Bing.com/news

Kisah di balik film ini bermula di sebuah pabrik batik bernama Gemah Ripah 1990, tempat sang karakter utama, Erwina, bekerja. Meskipun awalnya merasa tertekan oleh suasana pabrik yang aneh, Erwina segera disambut oleh karyawan lainnya. 

Namun, dia kemudian terperangkap dalam sebuah ritual pengorbanan di pabrik tersebut yang penuh dengan misteri kelam. Ritual ini menuntut nyawa sebagai pembayaran hutang lama, dan waktu penagihan semakin dekat. Semangat Erwina mulai goyah ketika dia menghadapi teror misterius di tempat kerjanya. Seiring waktu, dia mengungkap kebenaran kelam keluarganya: hutang nyawa yang harus segera dilunasi.

Hutang Nyawa akan tayang di bioskop mulai 12 Desember 2024. Disutradarai oleh Billy Christian, film horor ini menghadirkan suasana mencekam serta mengangkat kisah yang menyentuh aspek trauma keluarga. 

Diangkat dari thread viral di X oleh akun @angginoen yang telah dibaca lebih dari 12,6 juta kali, utas tersebut menceritakan pengalaman nyata yang penuh trauma dan konflik keluarga, yang kemudian diadaptasi ke layar lebar dengan cerita yang lebih personal.

Film ini diproduksi oleh Visinema Pictures dan diproduseri oleh dua tokoh besar, Angga Dwimas Sasongko dan Cristian Imanuell. Selain itu, sutradara terkenal Billy Christian, yang ahli dalam bercerita horor, juga terlibat dalam produksi film ini.

Film yang menawarkan horor dengan pendekatan unik. Selain menampilkan elemen supranatural yang sangat mistis dan janggal, film ini juga mengeksplorasi ketakutan akan kebenaran dan kehilangan. Penonton diajak untuk menyelami sisi gelap hubungan keluarga, di mana cinta dan kewajiban sering kali tercampur dengan rasa sakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline