Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UIN Walisongo dan Perannya dalam Program Smart and Green Campus

Diperbarui: 7 November 2021   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Smart and green campus atau disebut kampus hijau merupakan upaya kampus dalam memanfaatkan sumber daya serta teknologi dilingkungan kampus secara efisien, efektif dan ramah terhadap lingkungan. 

Program ini merupakan salah satu program yang sedang digalakkan oleh beberapa kampus salah satunya adalah kampus UIN Walisongo Semarang. Bahkan disebutkan bahwa program ini merupakan program prioritas. 

Hal ini disampaikan oleh Bapak Imam Taufiq dalam kesempatan bincang pengawasan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) edisi 44 yang tayang di kanal Youtube Itjen Kemenag (8/12/2020). Imam Taufiq berkata salah satu program prioritasnya adalah mewujudkan kampus yang bertagline smart and green campus.

Pada kesempatan tersebut, Imam Taufiq sebagai Rektor UIN Walisongo Semarang juga menyampaikan pendapatnya tentang pengertian smart and green campus. Imam Taufiq berkata kampus yang ramah lingkungan, kampus yang punya etos, punya mentalitas, punya semangat, punya properti dan punya IT.

Adanya program ini, tentu tidak akan berjalan jika tidak terdapat upaya didalamnya. Upaya yang diperlukan tidak hanya dilakukan kampus saja melainkan juga mahasiswa didalamnya. Mereka harus ikut terjun dalam pengembangan dan berjalannya program ini. Upaya yang dilakukan oleh kampus dalam menerapkan kampus smart salah satunya adalah program-program yang ada dikemas dengan digitalisasi dimulai dari sistem administrasi dll.

Upaya terpenting mahasiswa menerapkan kampus smart adalah menjadi mahasiswa yang berdedikasi penuh pada kampus baik akademik maupun non akademik, baik organisasi maupun non organisasi. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, kampus serta lingkungan sehingga, sebagai mahasiswa dapat diterima baik dilingkungan masyarakat.

Dalam mewujudkan mahasiswa yang smart pastinya tidak lepas dari dukungan pihak kampus yaitu difasilitasinya segala aktivitas perkuliahan baik akademik maupun non akademik. Contohnya disediakan wifi sebagai penunjang perkuliahan, website-website kampus yang memudahkan perkuliahan apalagi di masa pandemi ini semua serba online dan diberikan wadah untuk mengasah minat dan bakat mahasiswa.

Kemudian upaya yang dapat dilakukan mahasiswa menerapkan green campus adalah dengan menjaga dan melestarikan kampus agar tetap asri bersih dan hijau. Upaya tersebut harus dimulai dari diri kita sendiri dengan menanamkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan kampus.

Kampus dikatakan asri bersih dan hijau jika memberikan rasa nyaman dan aman dalam melakukan segala aktivitas perkuliahan baik didalam maupun diluar kelas. Hal ini dapat dimulai dari kebersihan dilingkungan sekitar kampus seperti membuang sampah pada tempatnya, merawat serta menanam pohon, dan mendaur ulang sampah yang bisa digunakan, dan tidak merokok disembarang tempat.

Contoh penerapan langsungnya yaitu tanggal 29 Oktober 2021 UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan Moutrash, starup dibidang pegelolaan sampah berbasis android. Kolaborasi tersebut tidak hanya pemanfaatan pada sampah anorganik tetapi juga sampah organic yang akan dijadikan bahan kompos. Selain itu, UIN Walisongo dan DLH Kota Semarang melakukan pengoptimalan penghijaun disekitar kampus.

Mahasiswa sebagai agent of change atau pembawa perubahan harus bisa menerapkan smart and green campus disekitar rumah atau yang dikenal go green, gerakkan penghijauan. Mahasiswa harus menerapkannya sebagai rentetan dari program smart and green campus. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline