Kalau kamu sekarang sedang sekolah atau kuliah, pasti akan relate dengan hal ini...
Tiap awal semester selalu mengasyikkan, kita bisa menyusun target per minggu atau per bulan. Dan dengan gampangnya, kita bisa menjalankan target-target tersebut. Akan tetapi di tengah semester, rasanya semangat yang tadi ada berubah menjadi stres, ketakutan, dan kegugupan.
Kita merasa ada di dalam kondisi di mana kita merasa capek secapek-capeknya baik jiwa maupun raga. Akan tetapi, sekolah atau kuliah itu wajib kan ya, selama nilai tidak datang dengan sendirinya. Jadinya kita harus tetap kuliah, walaupun badan lemes banget dan tidak bersemangat. Terus pas belajar rasanya semuanya salah aja, semua tugas terasa menyiksa.
Sehabis kuliah badan tepar langsung tidur, tetapi pas bangun rasanya tetap saja tepar. Tidak mau kuliah, maunya tidur saja. Pada akhirnya, kita berharap waktu segera berlalu dan semester baru segera dimulai. Dan kemungkinan besar nanti di semester baru selanjutnya dan selanjutnya lagi, siklus yang sama terulang kembali.
Pernah ngerasain? Atau kamu sedang mengalami hal ini?
Kalau iya, mungkin kamu sedang mengalami yang namanya Academic Burnout. Merasa burnout itu wajar kok, apalagi pas dimasa-masanya kuliah online ini. Tugas datang kayak gak ada hentinya.
Apa itu Academic Burnout?
Academic burnout adalah suatu kondisi ketika kamu merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional karena tuntutan akademis yang kamu hadapi terus-menerus.
Ciri-ciri kalau kamu mengalami Academic Burnout
Cirinya tuh kayak namanya, burnout alias habis terbakar. Energi kita secara fisik maupun psikis rasanya sudah tidak ada lagi tetapi dipaksa harus belajar.
Ibarat kendaraan nih, sudah tidak ada bahan bakarnya tetapi tetap dipaksa hidup dan jalan. Kendaraan yang dipaksa jadi setengah hidup setengah mati. Kita juga kalau dipaksa belajar dengan kondisi seperti itu, jadi antara mau dan tidak.