Lihat ke Halaman Asli

Cerita Kami Anak Pertiwi

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kawan . . . Semua ini cerita
kita.
waktu kita tak sempat berkata.
Kemarau menghiasi bumi pertiwi
ini.
Krisis air mewarnai krisis
manusia.
Kami Tak sanggup merasakannya
karena kami belum merasakan.
Buruh buruh disana
mempertanyakan haknya.
Demi kehidupan layak upah.
Cerita ini akan terus berseri.
Kalau sang penguasa tak bisa
mengerti.
Mengerti apa yang dirasakan anak
pertiwi.
Hidup mati tak peduli.
Asalkan hukum tak dapat dibeli.
Kebenaran harus ditegakkan.
Kebohohan harus di musnahkan.
Dede fajar p.r
4-10-2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline