Lihat ke Halaman Asli

Defar Badruzaman

Hakikat hidup laksana terangnya purnama.

Filsafat Itu Asyik bagi Kalian yang Tidak Suka Berisik

Diperbarui: 5 Desember 2023   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Jembatan Filsafat, menuju kebijaksanaan 

Maybe zaman sekarang itu Overthinking, cemas berlebihan, mudah marah, mental healthy, menjadi topik pembicaraan yang begitu hangat dikalangan gen-z. Ada satu hal yang menarik yang ingin saya sampaikan untuk mendapatkan ketenangan yang begitu hangat. Apakah itu? Yes salah satunya filsafat.

I feel filsafat adalah salah satu jalan menuju ketenangan tatkala dunia sedang berisik dan gaduh. Tarohlah suatu masalah kemudian seperti apa kita menyikapi permasalahan itu? Apakah dengan amarah? Emosi? Bahkan tindakan verbal dan non verbal? 

Semenjak berada di hamparan filsafat, ada ketenangan yang sangat begitu berharga. Karena ia mengajarkanku bagaimana menjadi manusia yang bijaksana dalam keadaan apapun. Mengajarkanku berpikir sejernih mungkin sebelum melakukan tindakan apapun. Memfilter apa saja yang perlu kita pikirkan, apa saja yang tidak perlu kita pikirkan. 

Untuk mencapai tahap yang efektif tentu ada langkah-langkah yang harus di lalui untuk mencapai tujuan itu. Tujuannya adalah ber-filsafat, langkah-langkahnya kalau dalam Islam itu sebelum ber-filsafat harus mempelajari ilmu Mantiq, kalau secara umum ilmu Mantiq itu ilmu yang mempelajari cara berpikir yang baik dan benar (ilmu logika). Nah sebelum berlogika itu ada yang namanya penalaran, apa itu penalaran? Kalau dalam buku filsafat ilmu karya pak Jujun Sumantri:

Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan. perasaan, tetapi tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran.

Jadi penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:

1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika.

2. Proses berfikirnya bersifat analitik.

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan suatu cara tertentu. Perasaan adalah suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran. Intuisi adalah suatu kegiatan berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkan diri pada pola pikir tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline