Lihat ke Halaman Asli

Defar Badruzaman

Hakikat hidup laksana terangnya purnama.

Sepenggal Kata Maaf

Diperbarui: 20 Oktober 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"sepenggal kata maaf"Sederhana namun berdampak, tidak semua orang mampu melakukannya secara legowo. Ada yang membela dirinya sendiri, ada yang menyadarinya lalu meminta maaf, yang lebih naas itu terbelenggu oleh egonya sendiri. Kenapa ada kata maaf? Pasti ada kesalahan? Lalu apakah cukup dengan sebuah kata maaf? Belum tentu. Ada yang meminta maaf dengan sebuah tindakan preventif dan rasa tanggung jawab ada yang sekedar meminta maaf berikut mengulang kesalahan yang sama.

Mudah sekali meminta maaf yang sulit itu gengsi. Namun ketika melakukan hal tersebut perasaan menjadi separuh lega. Kadang sesekali berfikir, kenapa sih mudah sekali membuat kesalah berikut meminta maaf saja rumit, memangnya sesulit apa membuat orang bahagia dengan cara yang sederhana? Memangnya ada tantangan apa untuk membuat hal baik? Rasanya fine fine aja ketika kita melakukan tindakan jika dirasa itu baik just do it lakukan saja, tanpa bertele-tele.

Jika kita berbicara syariat Allah SWT berfirman:

Artinya, "Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT" (QS: Asy-Syura: 40.

Sementara dalam hadits disebutkan:

Artinya, "Tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan," (Al-Muwatta' karya Imam Malik).

Meminta maaf bukan berarti hina, akan tetapi tindakan mulia dan sangat dianjurkan oleh syariat. Marilah kita berlapang dada dan legowo dalam keadaan apapun. Wawllahualam bi sowab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline