Lihat ke Halaman Asli

Menanggapi Artikel "Mengajarkan Anak Pandai Berhitung, Seberapa Penting?"

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Artikel "Mengajarkan Anak Pandai Berhitung, Seberapa Penting?" saya baca di  beberapa forum antara lain "Komunitas Ayah Edy" dan "Forum Guru republik Indonesia". Apakah Anda pernah membacanya di forum-forum lain, di blog, atau di website, jika sudah Anda mungkin lebih asik membaca tulisan berikut tetapi jika belum tulisan di bawah kurang begitu di pahami maksudnya... (coba baca artikel "Mengajarkan Anak Pandai Berhitung, Seberapa Penting?" dimana Anda suka melalui mesin search)

Artikel "Mengajarkan Anak Pandai Berhitung, Seberapa Penting?" menurut saya bagus, tetapi artikel tersebut tidak memberikan jawaban pasti terhadap seberapa pentingnya berhitung. Melalui artikel berikut ini saya jawab SANGAT PENTING, berhitung tidak sesulit yang kita bayangkan tetapi tergantung dari apa yang ingin Anda hitung.

Untuk masalah antri seperti yang di tekankan di artikel diatas (tapi sayang nama guru di Australia-nya tidak disebutkan) saya rasa budaya antri hanya berlaku pada saat keadaan yang antri dalam keadaan sama baik. Artinya budaya antri tidak bisa dipakai jika keadaan tidak sama baik, misalnya ketika kita antri untuk beli makanan dan dibelakang kita juga antri seorang nenek tua yang sudah bungkuk. Dengan keadaan seperti ini apakah tetap kita berlakukan budaya antri tersebut?

Sekarang, coba kita kaitkan antri dengan konsep matematika. Pada perhitungan matematika ada yang dikatakan operasi aljabar memiliki 'posisi sama' atau gampangnya dikatakan 'sama kuat' yaitu Penjumlahan sama kuatnya dengan Pengurangan atau Perkalian sama kuatnya dengan Pembagian. Jika dalam operasi perhitungan penjumlahan dan pengurangan sekaligus diberikan tanpa tanda kurung (pengecualian) maka perhitungan dimulai dari yang paling kiri.

Kita ambil sebagai contoh:

5 - 6 + 8 - 4 + 3 + 5 - 2 + 7 - 3 = . . .

konsep dalam menyelesaikan soal diatas adalah kita kerjakan mulai dari yang pertama (yang paling kiri) sehingga penyelesaiannya menjadi:

= 5 - 6 + 8 - 4 + 3 + 5 - 2 + 7 - 3

= - 1 + 8 - 4 + 3 + 5 - 2 + 7 - 3

= 7 - 4 + 3 + 5 - 2 + 7 - 3

= 3 + 3 + 5 - 2 + 7 - 3

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline