Ilmu Pengetahuan dan Agama menjadi pondasi dalam hidup manusia, baik sebagai individu ataupun dalam hidup berkelompok. Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya Ilmu Pengetahuan dan Agama adalah 2 hal yang berbeda tetapi saling melengkapi.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa ilmu pengetahuan harus selalu menyertakan agama karena mengajarkan kebaikan dan etika, sehingga menjadi penyeimbang dalam perkembangan sains dari masa ke masa.
Nah, sebenarnya apa sih Ilmu Pengetahuan dan Agama itu?
Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua kata yang memiliki arti universal. Agama adalah pandangan tertentu kepada kehidupan. Agama membentuk suatu aturan dan undang-undang berdasarkan pandangan tersebut. Sementara Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang mencoba mengungkapkan misteri alam beserta isinya.
Lalu, apa yang membuat Ilmu Pengetahuan dan Agama ini terhubung menjadi pondasi dalam hidup manusia?
Ilmu Pengetahuan dan Agama memang bisa menjadi satu fungsi dalam menafsirkan alam semesta dan seisinya. Dalam hubungan dialogis antara keduanya, Agama bisa mendukung segala kegiatan ilmiah, sebaliknya Ilmu Pengetahuan juga bisa memperbaiki pemahaman religius demi kesejahteraan umat manusia.
Dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan dan Agama itu berbeda, lantas dimana letak perbedaannya?
Terdapat perbedaan antara Ilmu Pengetahuan dan agama dimana semua Ilmu Pengetahuan bersumber dari akal budi atau rasio manusia, sedangkan Agama bersumber dari Sabda Tuhan sendiri . Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan cara penyelidikan dan cara yang konkret (riset), pengalaman (empiris), dan percobaan (eksperimen).
Walau demikian Ilmu dan Pengetahuan tentu tidak bisa dipisahkan, karena kedua unsur ini saling melengkapi satu sama lain dan menjadi dasar hidup bagi setiap individu manusia, Albert Einstein juga mengatakan bahwa "Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah LUMPUH. Agama tanpa ilmu adalah BUTA.