Lihat ke Halaman Asli

Sisi Positif dan Negatif Covid-19 dalam Dunia Pendidikan

Diperbarui: 12 Juli 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19, merupakan suatu kejadian besar yang tak seorang pun umat manusia di dunia persiapkan kehadirannya. Terjadi begitu tiba-tiba, membawa banyak sekali dampak bagi kehidupan manusia. 

Mulai dari segi ekonomi, kesejahteraan masyarakat, serta dari segi pendidikan. Dari segi pendidikan adalah salah satu yang terburuk karena setiap aliansi pendidikan harus menjungkir-balikan keadaan sampai harus merubah sistem kegiatan belajar mengajar. Tentu saja perubahan sistem KBM ini membawa banyak sekali pro dan kontra serta menimbulkan banyak dampak positif dan negatif selama kurang lebih satu tahun pelaksanaannya.

Dengan adanya virus corona yang menyebar diseluruh penjuru dunia, maka sekolah pun memutuskan untuk menutup gedung sekolah sementara dan berpindah menuju platform belajar mengajar secara online. Para siswa dan siswi terpaksa harus melanjutkan studi mereka dari rumah, guna mencegah adanya interaksi dan menambah kasus penularan virus covid-19. 

Para guru dan murid memberlakukan sistem belajar mengajar online ini yang mana sangat bergantung terhadap koneksi internet serta kuota sebagai penunjang pembelajarannya. Platform yang digunakan pun sungguh beragam, mulai dari sosial media, email, website, aplikasi belajar mengajar online, serta pertemuan tatap muka secara daring yang dilakukan melalui aplikasi meeting online.

Banyak sekali hal positif yang dapat diambil dari dampak covid-19 ini, seperti menurut hasil riset yang dilakukan pihak Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di 4 provinsi di Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Utara dan Jawa Timur. 

Menurut para orang tua, sejumlah 62% anak-anak sekarang ini mampu menjalankan hidup sehat dan mandiri, 61% memiliki pengetahuan lebih banyak tentang kesehatan karena belajar tentang covid-19, serta 56% lebih sering membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, memasak, dan sejenisnya. 

Bukan hanya itu, presentase waktu quality time anak bersama ayah dan ibu juga dinilai menaik. Dalam satu hari sejumlah 33% ibu dan 44% jumlah mayoritas ayah mendampingi anaknya dalam melakukan aktifitas berkomunikasi. Selain itu mereka juga mendampingi kegiatan belajar mengajar anak, membantu mereka memahami materi, serta menyediakan alat pendukung pembelajaran.

Selain itu dampak positif lainnya adalah para guru di Indonesia menjadi lebih akrab dan terbuka matanya akan teknologi. Karena berbasis teknologi dan mengharuskan seluruh siswa dan guru memerlukan alat teknologi, setiap individu jadi terbuka untuk lebih belajar memahami bagaimana pemakaian teknologi sehingga dapat mempermudah kegiatan KBM yang berlangsung. 

Kegiatan online learning ini juga didukung pemerintah dengan menyalurkan kuota subsidi setiap bulannya bagi para siswa/i yang terdaftar sebagai siswa/i aktif sehingga dapat meringankan beban secara finansial. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi informasi Kemendikbud Muhammad Hasan Chabibie dalam wawancaranya dengan JPNN.com, tercatat sudah sekitar 30 juta bantuan kuota internet telah tersalurkan pada bulan April tahun 2021.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa selain dampak positif, masyarakat juga dapat merasakan beberapa dampak negatif dari online learning atau pembelajaran secara daring ini. Salah satunya adalah sulitnya melakukan interaksi feedback antar murid dan guru selama proses belajar melalui online meeting dibandingkan dengan pembelajaran secara offline. 

Selain itu guru juga lebih sulit untuk memantau dan mencegah terjadinya aksi contek mencontek karena bisa dibilang siswa jauh lebih maju dan mengerti dengan penggunaan teknologi. Serta dengan adanya pembelajaran daring yang memang bertujuan untuk mengurangi interaksi antar individu dan bertatap muka secara langsung, setiap individu jadi lebih sering menghabiskan waktu dalam kesendirian dirumah. Dengan itu dapat menimbulkan isolasi sosial yang dapat berdampak pada kesehatan mental individu seperti: Stress, Anxiety, dan berbagai pemikiran negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline